Liputan6.com, Pekanbaru - Berharap bisa dapat uang miliaran rupiah dalam waktu singkat, tiga warga Kota Pekanbaru mendatangkan dua pria asal NTB yang mereka anggap dukun pengganda uang. Bahkan biaya hidup dan penginapannya sang dukun rela mereka tanggung demi bisa kaya tanpa kerja keras.
Namun hingga waktu dijanjikan, uang miliaran rupiah yang mereka harapkan tak kunjung ada. Ketiga pelaku malah menemukan uang yang telah diserahkan berubah menjadi kertas putih. Merasa dikibuli, tiga orang tersebut langsung melapor ke Polsek Lima Puluh, Kota Pekanbaru.
Baca Juga
Kapolsek Lima Puluh Komisaris Polisi Angga F Herlambang mengatakan, kedua pelaku berinisial Is alias Gr dan Ah. Kedua dukun palsu ini langsung ditangkap di sebuah hotel di Kota Pekanbaru.
Advertisement
"Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara," sebut Angga di Mapolsek, Senin (3/12/2018) siang.
Angga menjelaskan, salah seorang korban mengenal dukun palsu itu saat melancong ke NTB. Entah ilmu apa yang dipakai keduanya, korban percaya lalu membawa pelaku ke Kota Pekanbaru.
Sampai di Kota Pekanbaru, korban mencari dua warga lainnya atas arahan pelaku dan diminta menyetorkan uang Rp 149 juta. Dalam hitungan hari uang terkumpul lalu diserahkan korban kepada pelaku.
"Usai itu, ketiga korban dikasih bingkisan berbungkus kain hitam dan putih. Kata pelaku bingkisan itu dibuka beberapa hari kemudian, isinya nantinya uang Rp 4 hingga Rp 5 miliar," sebut Angga.
Usai penyerahan itu, pelaku mulai sulit dihubungi. Para korban lalu membuka bingkisan tadi. Bukannya uang miliaran rupiah, isinya ternyata kertas putih yang sudah digunting.
Dalam kasus ini, tersangka Ah bertugas mencari siapa calon mangsanya. Sementara Is alias Gr berperan sebagai dukun dan meyakinkan korban bisa menggandakan uang setelah unjuk ilmu di hadapan calon korban.
"Dalam kasus ini disita beberapa botol minuman, kain putih, kain hitam serta perlengkapan dukun lainnya," ucap Angga.
Pengakuan pelaku kepada penyidik, uang yang dari korban rencananya akan dibagi dua sebelum pulang lagi ke NTB. Namun sayang, sebelum menikmati hasil penipuan ini, kedua pelaku keburu ditangkap.
"Berapa korbannya di Pekanbaru masih diusut, sejauh ini baru tiga orang. Untuk di NTB apakah ada korban juga, masih dikoordinasikan dengan kepolisian di sana," sebut Angga.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: