Liputan6.com, Cilacap - Sukarjono Paslah (60) membungkukkan badannya. Cucu lelakinya, spontan saja segera naik ke pundak kakeknya. Lantas ia tertatih menerabas banjir setinggi paha.
Sebenarnya, warga RT 1/1 Desa Tegalsari Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini pagi tadi mengendarai sepeda motor ketika mengantar cucunya. Apes, mesinnya mati ketika ia mengantar cucunya yang masih TK ini.
Genangan banjir terlalu dalam untuk dilalui mesin sepeda motor yang ringkih. Karenanya, sepeda motor itu ditinggal di bengkel.
Advertisement
Baca Juga
Hujan lebat dua hari terakhir memicu banjir di Tegalsari dan beberapa desa lain di sekitarnya. Dan rumah Karjono, berada di wilayah yang sangat rawan terendam lantaran berdekatan dengan bantaran sungai Kali Dawa dan Cibeureum.
Banjir disebabkan oleh meluapnya sungai yang alirannya semakin dangkal. Akibat banijir, sebagian warga sudah mengungsi. Akan tetapi, lainnya, seperti keluarganya masih bertahan di rumah.
Dia mengatakan air mulai naik ke halaman rumah sejak Selasa malam. Kemudian, Rabu dinihari, air mulai masuk ke dalam rumah.
Saat ini, rendaman air di dalam rumah berkisar 30-50 centimeter, adapun di halaman atau pekarangan rumah, banjir mencapai ketinggian antara 1 – 1,4 meter.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Banjir di 9 Desa 4 Kecamatan
“Dari tadi malam. Sekitar jam 02.00 WIB, sudah masuk rumah. Ya, kalau di dalam rumah segini (selutut) kalau di halaman rumah sekitar sepinggang,” katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan secara keseluruhan jumlah desa yang terendam mencapai sembilan desa di empat kecamatan. Sembilan desa ini adalah Desa Sidareja Gunungreja, Tegalsari, Sidamulya, Tinggarjaya, Sudagaran, dan Margasari di Kecamatan Sidareja.
Kemudian, Desa Bangunreja Kecamatan Kedungreja, Desa Wringinharjo Kecamatan Gandrungmangu, serta Desa Binangun Baru Kecamatan Bantarsari.
“Sementara datanya ada sebanyak 3.417 rumah yang terendam,” kata Agus.
BPBD sudah mulai mempersiapkan pengungsian di sejumlah titik. Di antaranya, rumah dinas Sekcam, Pendopo Kecamatan Sidareja dan Koramil Sidareja.
Sementara ini, pengungsi yang sudah terdata sebanyak 83 jiwa. Akan tetapi, kemungkinan pengungsi bertambah banyak seiring genangan yang semakin tinggi.
Namun, Agus mengaku belum bisa memastikan jumlah warga yang sementara ini mengungsi ke dua Posko, yakni Posko Markas Koramil dan Rumah Dinas Sekretaris Kecamatan Sidareja. Petugas masih mendata jumlah pasti di lapangan.
Hampir tiap jam jumlah pengungsi juga bertambah. Contohnya, di rumah dinas sekretaris kecamatan, yang tadinya berjumlah belasan jiwa pada Rabu pagi, siang hari sekitar pukul 12.00 WIB sudah bertambah menjadi 29 orang.
“Jumlahnya terus naik terus naik,” dia menerangkan.
Advertisement