Liputan6.com, Kupang - Menjelang pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) April 2019 mendatang, orang muda pekerja seni di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar lomba foto calon legislatif (caleg). Lomba ini berhadiah uang tunai jutaan rupiah, yang akan digelar di Sotis Hotel Kupang, Sabtu (8/12/2018), pukul 17.00 Wita.
Berbagai pekerja seni itu di antaranya, JAMEZ RADAR Photography (Fotografer Profesional – Sony Alpha Indonesia), M2 Enterprise (Wedding Organizer), UPDATE DESIGN (Desain Grafis) dan juga Komunitas Gerak Perempuan Kota Kupang (GPKK) menginisiasi lomba foto bertajuk ‘CALEG PHOTOSHOOT COMPETITION'.
Advertisement
Baca Juga
Lomba tersebut dibuka untuk umum juga para fotografer yang berdomisili di Kota Kupang. Peserta tidak dipungut biaya pendaftaran. Sementara batas akhir pendaftaran lomba pada Jumat (7/12/2018), pukul 12.00 Wita.
Jamez Radar, salah satu panita pelaksana yang juga seorang fotografer professional di Kupang mengatakan dalam dunia fotografi, membidik sebuah objek tentu dibutuhkan sebuah kreativitas dan ketelitian, inilah hal terpenting alam dunia fotografi, apalagi dalam kompetisi ini para fotografer harus berusaha membidik seorang politisi dan membidik seorang model fotografi yang sudah memiliki karakter dan pengalaman berpose di depan kamera.
"Tantangan yang sangat berbeda dengan foto model, kalau model tentu sudah punya karakter yang bagus dan sudah berpengalaman dalam menunjukkan pose dan ekspresi dalam sebuah konsep foto yang dibuat oleh photographer," jelas Jamez.
Dalam foto caleg, perawat bertalenta fotografer ini juga menjelaskan, tantangan seorang fotografer harus mampu berinteraksi dan mampu mengeluarkan aura seseorang yang bukan model, tetapi harus menunjukan gambar sesorang pemimpin yang professional, berwibawa dan lainnya.
"Pose dan ekspresi harus benar-benar terlihat relax," kata Jamez.
Inspirasi di Balik Foto
Mulyadi Abdullah, salah satu juri lomba dari sisi Desain Grafis mengatakan, ada perbedaan photoshoot caleg dan photoshoot model. Jika obyeknya adalah seorang politisi, tentu berbeda dengan seorang model profesional, karena itu fotografer harus bisa mengarahkan pose dan ekspresi untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Yang utama adalah foto yang dihasilkan fotografer harus kaya akan bahasa visual, sehingga foto tersebut bisa punya dampak terhadap personal brand dan elektabilitas si caleg," ujar Nheztor sapaan akrab Mulyadi.
Mantan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Komputer (Unikom) Bandung ini mengatakan, tantangan dalam foto caleg, setiap politisi berusaha mencitrakan diri mereka seunik mungkin, sehingga hasil foto harus bisa merepresentasi perjuangan, ideologi, gagasan dan juga sprit yang dikampanyekan.
Dalam kompetisi ini, panitia mempersiapkan salah satu Calon Anggota DPRD NTT, Nomor Urut 6 dari Partai Golkar, R. Riesta Ratna Megasari sebagai objek foto.
Politis berparas cantik ini akan siap menampilkan ekspresi di hadapan para fotografer dengan berbagai costum seperti gaun tenunan khas NTT, Kaos oblong GPKK dan juga jacket kuning Partai Golkar.
Calon anggota DPRD NTT, Riesta Ratna Megasari siap menampilkan terbaik karena sudah dipercayai penyelenggara event menjadi model foto caleg dalam kompetisi ini.
"Ini merupakan sebuah tantangan bagi saya. Karya foto sangat besar nilai seni. Saya percaya di balik foto pasti ada cerita, lewat foto, fotografer bercerita," kata Mega.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement