Sukses

Detik-Detik Toilet Sekolah Tersapu Longsor di Banjarnegara

Salah satu yang nyaris menyebabkan korban jiwa adalah longsornya tebing talut di belakang SD Negeri 3 Gumelem Wetan. Talut ini longsor sepanjang kurang lebih 28 meter dengan ketinggian delapan meter.

Liputan6.com, Banjarnegara - Awal Desember 2018, hujan lebat turun tiap hari di Banjarnegara, Jawa Tengah. Akibatnya, tanah pun jenuh kandungan air dan memicu longsor.

Salah satunya terjadi di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan. Tidak hanya satu longsor, desa ini pada Jumat malam, 8 Desember 2018 didera empat longsor di lokasi berbeda sekaligus.

Salah satu yang nyaris menyebabkan korban jiwa adalah longsornya tebing talut di belakang SD Negeri 3 Gumelem Wetan. Talut ini longsor sepanjang kurang lebih 28 meter dengan ketinggian delapan meter.

Akibatnya, bangunan terdekat di sekitar talut yakni toilet sekolah, turut terseret material longsoran. Memang, saat longsor terjadi, sekolah dalam keadaan kosong.

Akan tetapi, bangunan toilet ini turut longsor dan terjun bebas dan menimpa rumah seorang warga, Kastaja, yang letaknya persis di pekarangan bawahnya. Material longsoran dan beton toilet pun memporakporandakan rumah ini.

Tak hanya itu, material longsor juga menimpa teras dan halaman rumah warga lainnya, Jaeni. Beruntung, dua keluarga ini selamat.

"Tidak ada korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arif Rachman, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 8 Desember 2018.

Meski begitu, tetap saja pemilik rumah mengalami kerugian harta benda. Dua keluarga ini pun terpaksa mengungsi lantaran ancaman longsor masih berlanjut.

Untuk mengantisipasi dampak lanjutan, BPBD, relawan dan warga setempat mulai menyingkirkan material yang berpotensi memicu longsor susulan. Masyaraat juga memperkuat tebing secara darurat.

"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan, kemungkinan akan dibangun sekalian di 2019," dia menjelaskan.

2 dari 2 halaman

Banjarnegara Diterjang 10 Longsor

Arif menerangkan, longsor juga terjadi di wilayah RT 02 RW 10. Material longsor menutup badan jalan hingga mengakibatkan jalan alternatif Susukan Banjarnegara-Tambak Banyumas putus total.

Di lokasi lainnya, yakni RT 02/12, longsor juga terjadi hingga menimpa badan jalan. Longsor itu mengakibatkan jalur alternatif Susukan-Tambak terputus.

Saat ini, jalan yang terdampak longsor sedang dalam penanganan Dinas Pekerjaan Umum Banjarnegara dengan mengerahkan alat berat untuk mensterilkan jalan dari material longsor.

"Sudah mulai ditangani. Akan dilanjutkan Minggu," ujarnya.

Adapun di RT 03/10, pergerakan tanah disertai tumbangnya pohon Jenitri hingga menimpa rumah Jasimin.

Arif mengungkapkan, kondisi tanah labil dan cuaca buruk, memicu kemungkinan longsor susulan. Sebab itu, tebing yang longsor rencananya akan ditutup terpal untuk mencegah terjadinya longsor susulan.

Risiko longsor juga meningkat seiring tingginya curah hujan di Banjarnegara. Itu sebab, Arif mengimbau warga waspada. Utamanya, untuk daerah zona merah longsor, seperti lereng perbukitan.

Arif mengungkapkan, dua hari terakhir ini, secara keseluruhan Banjarnegara dilanda 10 longsor di berbagai wilayah. Namun, dampaknya tak terlampau besar.

Meski begitu, dampak longsor yang tak besar itu bukan berarti boleh membuat warga mengendorkan kewaspadaan. Masyarakat yang berada di lereng rawan longsor harus tetap waspada.

"Kalau ada hujan deras, kami mengimbau agar masyarakat di lereng rawan menyingkir terlebih dahulu, mengungsi sementara waktu," dia menambahkan.

Saksikan video pilihan berikut ini: