Liputan6.com, Singkawang - Setara Institute menetapkan Kota Singkawang sebagai peringkat pertama kota toleran di Indonesia 2018. Hal ini lantaran kehidupan harmonis masyarakatnya yang majemuk.
"Kebutuhan terhadap keharmonisan ini adalah menjadi kebutuhan kita dan ini mengharuskan pemerintah dan masyarakat sipil harus mampu memelihara dan mewujudkan kualitas toleransi dalam rangka kita mewujudkan kehidupan harmonis dalam keberagaman," kata Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan di Pontianak, Senin (10/12/2018), dilansir Antara.
Ia mengungkapkan masyarakat Singkawang sangat unik dan plural. Namun, tidak ada yang dominan di Singkawang. "Nah, pemikiran ini yang selalu kami tanamkan jangan menjadi individu yang merasa dominan. Sehingga kita bisa saling menghargai," Irwan menambahkan.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengemukakan selama dua tahun Singkawang mendapatkan predikat ini, tentu akan menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang untuk berbagi dalam pertemuan-pertemuan, serta menjadi tanggung jawab moril masyarakat Singkawang untuk ikut menjaga keharmonisan kotanya.
"Ketika kami ada sedikit konflik atau debat panas, maka dengan atas nama toleran Alhamdulillah semua sejuk," katanya.
Menurut Irwan, dalam visi misi, Pemkot Singkawang telah menetapkan yang paling atas adalah harmonisasi dalam keberagaman agama, budaya, dan etnis.
"Jadi itu visi misi kami, dan kami berjanji akan mempertahankan predikat ini melalui visi misi kami," katanya.
Dalam hal ini, lanjutnya, negara harus hadir dan jangan tanggung-tanggung. Karena kebutuhan keharmonisan dan toleran ini bukan hanya kebutuhan 10 kota dan bukan 98 kota, tapi seluruh negeri butuh kehidupan damai, tenteram, harmonis, serta bisa saling menghargai dalam keberagaman satu sama lain.
"Sehingga Pancasila, NKRI, keberagaman dan kebinekaan tetap terpelihara di bumi Indonesia," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Setara Instute, Hendardi mengatakan dalam konteks kebinekaan Indonesia, toleransi akan memberikan penguatan keberagaman agama, bahasa, budaya, etnisitas dan sub sosial kultural lainnya yang merupakan kekayaan bersama bangsa Indonesia.
"Dengan toleransi maka dipermudah hidup harmonis di tengah keberagaman dan perbedaan RAS, etnis, agama, dan identitas diri serta lainnya," katanya.
Menurutnya ke kebinekaan itu untuk menyatukan bukan menceraiberaikan. Perbedaan bukanlah dalih berkonflik antar warga negara. Berdasarkan hasil penilaian Setara Institute pada Indeks Kota Toleran (IKT) 2018, bahwa 10 kota dengan skor tertinggi adalah sebagai berikut, peringkat 1 Kota Singkawang dengan skor 6,513, peringkat 2 Salatiga (6,477), peringkat 3 Pematang Siantar (6,280), peringkat 4 Manado (6,030), peringkat 5 Ambon (5,960).
Sementara peringkat 6 Kota Bekasi (5,890), peringkat 7 Kupang (5,857), peringkat 8 Tomohon (5,833), peringkat 9 Binjai (5,830) dan peringkat 10 Surabaya (5,823).
Â
Simak video pilihan berikut ini: