Sukses

Pamit Pergi Main di Sungai, Gilang Pulang Tak Bernyawa

Gilang sempat diingatkan teman-temannya untuk tidak ikut terjun ke sungai karena tidak bisa berenang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Luapan air anak-anak sungai di Kota Pekanbaru memakan korban. Remaja berusia 14 tahun hilang terbawa arus saat bermain air bersama teman-temannya. Sebelumnya, Gilang yang juga pelajar SMPN 33 Kota Pekanbaru pamit pada orangtuanya untuk pergi bermain.

Faisal, seorang saksi di lokasi menyebut korban tenggelam sekitar pukul 14.00 WIB. Faisal yang saat itu melintas di Jalan Fajar ujung, tepatnya di anak sungai Kelurahan Labuh Baru, Kecamatan Payung Sekaki melihat ada tujuh anak sedang bermain di anak sungai.

"Saat temannya melompat dia ikut melompat, namun dia langsung terseret derasnya arus," kata Faisal kepada Liputan6.com, Selasa, 11 Desember 2018, malam. 

Faisal melihat enam anak berusaha menggapai tangan korban. Saksi ini juga bergegas turun ke lokasi hanya saja tubuh korban tak kelihatan lagi, hingga akhirnya diberitahukan kepada warga dan Basarnas datang menyisir lokasi.

Teman korban, Daniel, ketika dijumpai di lokasi terlihat sangat trauma. Dia mengaku sempat menarik kaki korban tapi akhirnya lepas karena licin dan derasnya arus.

"Dia memang tidak bisa berenang, sudah kami ingatkan. Kata saya, kalau tidak pandai berenang ya udah, jangan ikut, tapi ia tetap ikut. Setelah itu ia langsung meloncat ke dalam sungai," urai Daniel.

Menurut Daniel, ada beberapa menit dirinya bersama teman lainnya memegang kaki Gilang. Namun, akhirnya terlepas karena badan Gilang sudah tenggelam.

"Terminum air sungai, napas tidak kuat. Sungai itu juga sangat dalam, tak tertolong oleh kami," cerita Daniel.

Pantauan di lokasi, pencarian juga dibantu warga yang pandai berenang. Dari siang hingga malam menjelang, mereka menyisir sisi demi sisi sungai termasuk kebun yang terendam luapan sungai.

Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo mengatakan, pencarian Gilang juga menggunakan perahu karet dan melibatkan penyelam. Pencarian tergolong sulit karena jumlah personel terbatas.

"Titik banjir sangat banyak di Pekanbaru, sementara kami harus ke Kabupaten Kampar karena juga ada orang hilang di sungai. Sudah 4 tim yang dikerahkan," sebut Kukuh.

Beberapa jam mencari, akhirnya kerja masyarakat dan Basarnas membuahkan hasil. Gilang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jenazah Gilang dibawa kepada kedua orangtuanya yang sejak siang menunggu di pinggir sungai. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini: