Sukses

Upaya Dewi Harmoni Bangkitkan Gairah Wisata Pantai Probolinggo

Melalui Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmoni), pantai kini tidak lagi menjadi 'kamar mandi' dan tempat sampah. Kini, pantai telah berhasil disulap menjadi tempat yang bersih, rapi, dan menjadi destinasi wisata domestik.

Liputan6.com, Probolinggo - Sudah 25 Tahun PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) UP Paiton menyuplai listrik ke sistem Jawa-Madura-Bali. Berbagai penghargaan prestasi diukir di berbagai bidang. Terletak di kawasan Probolinggo, Jawa Timur tepatnya di Jalan Raya Surabaya – Situbondo KM 142, Desa Binor, Kecamatan Paiton, gemerlap lampu berwarna kuning memperlihatkan bangunan-bangunan UP Paiton.

"Itu merupakan daerah yang menjadi penghasil listrik bagi masyarakat," ujar Kepala Desa Binor, Hostifawati dalam keterangannya, Jumat (14/12/2018).

Pembangkit berkapasitas 2x400 MW dengan berbahan bakar batu bara mengakomodir keberadaan lingkungan. PJB UP Paiton juga berperan aktif peningkatan kualitas masyarakat.

Melalui program yang tereksekusi dengan baik, Organic Integrated System (OIS) dan Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmoni) PT PJB UP Paiton hadir secara langsung dalam kontribusinya memberdayakan masyarakat.

Kehadiran PJB UP Paiton juga meningkatkan kondisi kesejahteraan petani. Kehadiran OIS (Organic Integrated System) berhasil meningkatkan produktifitas pertanian dengan penerapan sistem pertanian organik.

OIS berhasil menciptakan perubahan. Pada awalnya petani sangat tergantung kepada penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang harganya mahal.

Imbasnya, petani terpaksa meminjam uang kepada rentenir, atau bank thitil biasa masyarakat setempat menyebutnya, untuk membeli pupuk. Padahal, pupuk kimia yang digunakan tidak menghasilkan produktifitas yang tinggi.

Akibatnya, petani terjerat pada biaya pertanian yang tinggi, namun hasil yang didapatkan rendah. Seorang petani bernama Abdul Nasir muncul sebagai pionir yang mengawali pembuatan dan penerapan OIS. OIS hadir sebagai solusi terhadap permasalahan tingginya harga pupuk kimia dan tingkat efektifitas pupuk kimia yang masih di bawah pupuk organic.

Petani - petani lainnya berangsur-angsur beralih menggunakan pupuk organic dan pestisida nabati. Penerapan metode OIS saat ini sudah sampai pada tahap replikasi yang pada awalnya berlokasi di Desa Jabung Candi, kini mulai diterapkan di Desa Kotaanyar, Jabung Subur, Tani Mulyo, dan Banyu Glugur.

Selain replikasi di Desa Kotaanyar. Pada tahun 2017, pupuk organik yang pada awalnya diterapkan pada 19 Ha lahan pertanian, kemudian berkembang menjadi 40 Ha di tahun 2018.

Pengembangan tersebut terjadi karena dengan metode OIS, terbukti hasil panen jauh meningkat secara signifikan dari sekitar 6 ton/Ha menjadi 12 ton/Ha. Dampak itu merubah pandangan petani bahwa menggunakan metode OIS, dapat meningkatkan produktifitas pertanian serta menurunkan biaya produksi.

"Peningkatan produktifitas juga diikuti pendapatan kelompok tani menjadi 861 juta untuk 2 kali masa tanam pada tahun 2018. Selain itu, telah dibentuk kelompok petani organik 'Suka Maju' dengan 10 orang diantaranya berhasil mendapatkan sertifikat sebagai fasilitator pertanian organik dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Seloliman, Mojokerto," ujar Abdul Nasir.

Tak hanya di bidang pertanian, PJB UP Paiton juga mengembangkan Desa Wisata Pantai Harmoni (Dewi Harmoni).

2 dari 2 halaman

Dewi Harmoni

Bersama Kepala Desa Binor, Hostifawati, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, para nelayan, masyarakat serta PT PJB UP Paiton konsisten menjaga kebersihan pantai dan melestarikan ekosistem laut.

"Memang dulu, masyarakat sekitar kurang menjaga kebersihan dan kelestarian, terutama daerah pantai. Sampah sisa makanan dimana-mana, sampah plastik berserakan, parahnya masyarakat cenderung buang air besar di sekitar pantai. Tentu saja ini membawa dampak buruk bagi lingkungan dan alam," ujar Hostifawati.

Setiap waktu Hostifawati menyempatkan patroli lingkungan. Tanpa henti, Hostifawati mengedukasi warganya, tak sedikit caci maki dan protes diterimanya.

Lahirnya Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmoni) menjadi simbol nyata konsistensi tersebut. Melalui Desa Wisata Binor Harmoni (Dewi Harmoni), pantai kini tidak lagi menjadi 'kamar mandi' dan tempat sampah. Kini, pantai telah berhasil disulap menjadi tempat yang bersih, rapi, dan menjadi destinasi wisata domestik.

"Karena merupakan hal yang jarang terjadi lingkungan sekitar Unit Pembangkit bersih, rapi, dan berorientasi lingkungan yang sehat,” ujar Hostifawati.

Begitu pula dengan kelestarian ekosistem laut, Johan Oktarianto sebagai ketua kelompok nelayan berupaya mengajak dan mengedukasi para nelayan untuk menciptakan perubahan. Berbagai upaya yang dilakukan seperti transplantasi terumbu karang, pembangunan fish apartement dan pembentukna POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) yang bertugas menjadi 'Polisi' untuk menjaga kawasan laut Desa Binor dari praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

"Dampaknya, tingkat kesejahteraan para nelayan sudah meningkat. Kini setiap harinya seorang nelayan mampu mendapatkan rata- rata 80 kg tangkapan ikan dengan harga jual tertinggi adalah Rp 56.000,00 per kilogramnya. Kondisi ini dapat tercapai karena adanya simetris bantuan PT PJB dan terjaganya ekosistem perairan di wilayah Desa Binor," ujar Johan Oktarianto.

PROPER Emas 2017

General Manager PT PJB UP Paiton, Mustofa Abdillah menegaskan komitmen UP Paiton di tengah tengah komunitas masyarakat. Sehingga membentuk sinergi antara UP Paiton dengan masyarakat sekitar.

"Selain listrik yang dihasilkan juga bermanfaat bagi rakyat dan menjadikan hidup yang lebih baik. Kami juga fokus pada keberlangsungan nelayan dan petani di area ring 1 pembangkit, karena kami tidak ingin 2 profesi tersebut hilang dikarenakan sudah tidak menarik dari sisi pendapatan dibanding kerja di unit pembangkit,” pungkasnya

Sebagai bentuk komitmen UP Paiton terhadap lingkungan dan masyarakat, PT PJB UP Paiton mendapatkan kategori PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017, setelah tiga tahun berturut-turut mendapatkan PROPER Hijau.

PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, merupakan program yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) sejak tahun 1995, untuk mendorong perusahaan meningkatkan pengelolaan lingkungan dan sosial. Dari penilaian proper, perusahaan akan memperoleh citra/reputasi sesuai bagaimana pengelolaan lingkungan dan sosial.

Citra tersebut dinilai dengan warna emas, hijau, biru, merah dan hitam. Proper emas merupakan proper yg terbaik, artinya perusahaan tersebut sudah menerapkan pengelolaan lingkungan dan sosial secara menyeluruh dan kontinu.

Saksikan video pilihan berikut ini: