Sukses

Aksi Sukses SPG Sarung Aceh Merayu Jokowi

Sarung yang dikenakan Jokowi merupakan produk lokal yang dibuat rumah produksi usaha mikro 'Ijakroeng' besutan Khairul Fajri Yahya (38) dan kawan-kawan. Khairul membuka workshop-nya di Banda Aceh.

Liputan6.com, Aceh - Saat melaksanakan salat Jumat di Masjid Baiturrahman Banda Aceh, Jumat, 14 Desember 2018, kemaren lusa, sarung yang dikenakan Presiden Jokowi menjadi sorotan media.

Di Aceh, sang Presiden berkepentingan melakukan kunjungan kerja dengan beberapa kegiatan, yakni, sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 hingga groundbreaking, dan peresmian proyek-proyek strategis nasional di Aceh.

Saat melaksanakan Salat Jumat, kain sarung warna sea green bermotif Pinto Aceh (pintu Aceh) kontemporer tampak padu oleh warna putih dari baju yang dikenakan sang presiden ke - 7 Republik Indonesia itu.

Sarung yang dikenakan Jokowi merupakan produk lokal yang dibuat rumah produksi usaha mikro 'Ijakroeng' besutan Khairul Fajri Yahya (38) dan kawan-kawan. Khairul membuka workshop-nya di Banda Aceh.

Misna Lidiawi (22), Sales Promotion Girl (SPG) yang saat itu bertugas menjaga stan suvenir 'Ijakroeng' yang berada di hotel, di mana presiden, ibu negara beserta rombongan menginap.

Dia mengaku terkejut kala melihat Presiden Jokowi beserta rombongan melintas di depan stan yang dijaganya. Meski deg-degan, Misna memberanikan diri untuk menyapa sang presiden. 

"Saya sapa bapak presiden. 'Pak mampir, disini ada kain sarung'," tutur Misna kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 Desember 2018. Dia bercerita bagaimana awalnya Presiden Jokowi tertarik membeli kain sarung di stan 'Ijakroeng'.

Jokowi sempat menanyakan kepada Misna mengenai motif dari kain sarung yang belakangan dikenakannya saat melaksanakan salat Jumat di Masjid Baiturrahman.

"Pandangan pertama beliau ke kain sarung warna hijau yang dipakai saat salat itu. Seingat saya bapak bertanya 'ini motif apa?'. Saya bilang itu motif Pinto Aceh kontemporer. 'Oh ya, saya maulah yang hijau itu'," Misna mengulang perkataan Jokowi.

Presiden Jokowi ditemani sang istri, Iriana. Ada tujuh kain sarung dengan jenis berbeda yang dibeli. Diantaranya, dua kain sarung warna putih, hitam, dan sarung celana. Produk lokal itu diborong dengan harga mencapai Rp 2 juta.

Menurut Misna, setelah memborong kain sarung dari stan 'Ijakroeng', Presiden bergegas ke kamar hotel dan langsung mengenakannya untuk salat Jumat, berhubung saat itu sudah jam 11 siang.

"Begitu selesai memilih kain sarung, pak presiden langsung naik ke kamar, mengenakannya. Dipakai salat Jumat ke Masjid Baiturrahman," pungkas Misna.

Bagi Misna pertemuannya dengan sang presiden menjadi kesan tersendiri. Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama Misna.

"Bapak enggak membanding-bandingkan orangnya. Saya langsung berfoto berdiri pas di samping bapak dan ibu Iriana. Pak Jokowi di tengah. Posisi berfoto langsung di samping souvenir kami," ungkap SPG berjilbab itu dengan senang.

2 dari 2 halaman

Promosi Produk Lokal

Pemilik brand 'Ijakroeng', Khairul Fajri Yahya (38), mengaku senang produknya dipakai oleh presiden. Secara tidak langsung, Jokowi telah memperkenalkan produk lokal.

"Itu pengaruhnya dahsyat sekali untuk produk lokal. Dipakai dan dibeli, dengan senang hati memakai, diliput media, itu mengangkat brand lokal kita," kata Khairul, kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 Desember 2018, malam.

Menurut Khairul, hal lainnya yang tidak kalah penting, Jokowi berhasil mempromosikan budaya berkain sarung, yang merupakan salah satu budaya nusantara, kepada generasi muda.

Khairul menceritakan, sore harinya dia sempat bertemu dengan Jokowi. Saat itu, sang presiden sempat memberi apresiasi terhadap kain sarung yang merupakan produk asli Aceh tersebut.

"Beliau jumpa langsung dengan kita. Katanya beliau nyaman. Saat itu dia membeli lagi, motif yang berbeda, diikuti oleh beberapa menteri. Jadi sangat berefek. Jadi itu salah satu bentuk apresiasi-lah, kepada pelaku usaha mikro seperti kita," tandas Khairul.

Ikut Fashion Show di Paris

Kain sarung brand 'Ijakroeng' sudah dijajakan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Aceh. Selain itu, sudah pernah di sebar di Medan, Pekanbaru, Palembang, Bali, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Produk 'Ijakroeng' mulai diproduksi sejak Maret 2015 lalu. Dengan memanfaatkan  berbagai motif dari budaya lokal Aceh, Khairul dan kawan-kawan mencoba menyebarkan virus agar tren memakai kain sarung meluas, dalam hingga luar Aceh.

"Pada 1 Desember lalu, produk kita ikut tampil di fashion show La Mode Sur La Seine A Paris, di Paris. Indonesia Fashion Chamber (IFC) yang buat acara. Didukung oleh Kementerian Perindustrian melalui Pemerintah Aceh, melalui Disbudpar-nya, dan beberapa pendukung lainnya," sebut Khairul.

Saksikan video pilihan berikut ini: