Sukses

Aksi Heroik Ibu Selamatkan Sang Anak dari Mulut Buaya

Sang Ibu nekat terjun ke sungai untuk menyelamatkan buah hatinya dari cengkeraman buaya ganas, penunggu Sungai Teluk Dawan, Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Jambi - Demi nyawa anak, Rasimah rela mengorbankan segalanya. Perempuan 37 tahun itu nekat terjun ke sungai untuk menyelamatkan buah hatinya dari cengkeraman buaya ganas, penunggu Sungai Teluk Dawan, Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Rasimah menceritakan awal mula kejadian menegangkan itu. Pada Sabtu, 7 Juli 2018, sekitar pukul 22.30 WIB, Yadi dan ayahnya, Usman (53), berniat mengambil air dengan ember di Sungai Teluk Dawan di depan rumah. Saat itu, kondisi air tengah pasang besar.

Yadi berinisiatif mengambil air untuk menyiram kembang di halaman rumah.

Namun nahas, saat melontarkan ember ke sungai, lengan kanannya diterkam buaya yang kemudian menyeretnya hingga ke tengah sungai. Bocah 12 tahun itu diseret buaya sejauh 15 meter.

Mendengar teriakan warga sekitar, Rasimah yang saat itu berada di dalam rumah langsung berlari ke luar. Tanpa pikir panjang, dia terjun ke sungai dan berenang mengejar anak keduanya yang diseret buaya ke tengah sungai tersebut.

"Malam itu saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Saya melihat anak saya diseret buaya ke tengah. Saya langsung terjun dan berenang untuk menyelamatkan anak saya," kata Rasimah.

2 dari 3 halaman

Tak Pedulikan Nyawa

Saat itu, dia hanya terpikir bagaimana cara menyelamatkan putranya. Tidak ada pikiran yang lain apalagi rasa takut. Hilang sama sekali. "Pokoknya, saya harus menyelamatkan anak. Saya tidak sempat berpikir lagi. Saya nekat terjun ke sungai yang airnya tengah pasang dan di tengah gelap," ujarnya.

Sewaktu Rasimah sudah berada di tengah sungai, warga yang sudah ramai di bibir sungai dengan menggunakan lampu senter melihat anaknya hanya tinggal kepala yang mengapung dengan kondisi sudah sangat lemas.

"Remang-remang saya melihat kondisi anak saya yang lepas dari gigitan buaya di tengah sungai dengan kondisi lemas. Saya langsung berenang dan memegang tubuhnya, kemudian membawanya berenang ke tepi. Alhamdulillah, dia berhasil selamat," katanya.

Yadi langsung dilarikan ke RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak untuk mendapatkan perawatan. Foto-foto tentang kondisi bocah itu pun bertebaran di media sosial.

Lengan kirinya tampak dibalut karena luka gigitan buaya. Sedangkan, di tangan kanannya tertancap jarum infus. Polisi, kerabat, dan sejumlah warga setempat juga tampak berada di rumah sakit untuk melihat kondisinya. Sang ibu setia menemaninya.

Kapolsek Muara Sabak Barat, Ipda Ika Widyatmiko saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Dia juga menjelaskan bahwa di aliran Teluk Dawan memang rentan terjadi konflik manusia dengan buaya muara.

Sebab, kawasan tersebut merupakan habitat buaya muara. "Kerap kali terjadi warga diterkam buaya," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Sering Ada Penampakan Buaya

Dua hari berselang, Yadi kembali ke rumahnya. Bocah kelas VI SD itu ditemani ibunda tercintanya, Rasimah. Raut Yadi masih terlihat sayu meski guratan-guratan keceriaan mulai menyamar di wajah polos itu. Wajar saja, dia masih trauma setelah serangan buaya pada Sabtu malam lalu yang nyaris merenggut nyawanya.

Rasimah mendiami rumah panggung berdinding papan. Lokasinya tidak seberapa jauh dari bibir Sungai Teluk Dawan. Hanya sekitar 3 meter.

"Saat air lagi surut, memang sering ada penampakan buaya, terutama saat malam, di sekitar rumah kami," ujar Rasimah membuka pembicaraan.

Selama ini, warga Teluk Dawan kebanyakan mengambil air sungai dengan mesin pompa air. Sungai ini memang dimanfaatkan warga Desa Teluk Dawan untuk berbagai keperluan.

Sebagian ada yang membuat tempat pemandian di bibir sungai. Ada juga yang langsung menyedotnya pakai mesin pompa air," tuturnya.

Simak video pilihan berikut ini: