Sukses

2 Anjing Pelacak Sibuk Mengendus Seantero Stasiun Purwokerto, Ada Apa?

Unit K-9 atau satwa Polres Banyumas sudah bersiaga di Stasiun Purwokerto untuk mengamankan masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019

Liputan6.com, Purwokerto - Dua anjing pelacak mengendus seantero Stasiun Besar Purwokerto. Gerbong hingga sudut tersembunyi stasiun tak luput dari pantauan.

Anjing pelacak diakui memang hebat. Indera penciumannya luar biasa dan mampu mendeteksi barang-barang terlarang yang mungkin masuk di stasiun pada masa angkutan Natal dan tahun baru 2019.

Anjing pelacak ini terlatih menemukan narkoba hingga benda berbahaya, misalnya, bahan peledak. Dua unit K-9 ini khusus diterjunkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan sepanjang angkutan Natal dan tahun baru 2019.

Pada masa angkutan Natal dan tahun baru 2019 ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto mengerahkan sebanyak 427 personel keamanan. Personel ini merupakan gabungan dari petugas KAI serta bantuan dari TNI dan Polri.

Mereka terdiri dari 130 personil Polsuska, 221 personel securiti serta 76 personel bantuan eksternal dari TNI dan Polri, termasuk unit K-9. Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun dan patroli di jalur KA serta obyek-obyek penting lainnya.

Mulai Kamis, 20 Desember 2018 ini pula, unit K-9 Polres Banyumas sudah bersiaga di Stasiun Purwokerto. Mereka akan bertugas selama masa angkutan Natal dan tahun baru 2019 yang ditetapkan selama 18 hari, antara tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2018.

"Pengerahan unit K-9 dari Polres Banyumas ini, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sampai masuk ke stasiun, misalkan barang terlarang yang dibawa penumpang," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, menjelaskan pengerahan dua anjing pelacak di Stasiun PUrwokerto.

Selain personel yang khusus bertugas selama masa angkutan Natal dan tahun baru, PT KAI juga telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk pengerahan personelnya, jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Misalnya, ada gangguan keamanan yang perlu penanganan khusus.

Saksikan video Pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi KAI di Jalur Rawan Bencana

"Masyarakat pengguna KA dihimbau untuk tidak membawa barang-barang terlarang, karena apabila diketemukan akan langsung dilaporkan kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.

Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto, MN Huda D Santoso menambahkan, PT KAI juga telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran angkutan KA. Seluruh SDM yang dimiliki dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun.

"Untuk mensukseskan kegiatan angkutan Natal dan Tahun baru 2018/2019, Daop 5 melibatkan lebih kurang 2.011 personil," ucap Huda, usai apel kesiapan di halaman kantor Daop 5 Purwokerto.

Pada masa angkutan Natal dan tahun baru 2019 ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan sebanyak delapan kereta tambahan. Selain itu di wilayah KAI Daop 5 Purwokerto juga ada sebanyak 18 KA tambahan pemberangkatan Daop lain yang melintas baik dari arah barat dan timur wilayah Daop 5 Purwokerto.

Biasanya, total perjalanan KA dalam sehari sebanyak 114 KA. Dengan penambahan kereta selama nataru 2019, maka tiap hari wilayah Daop 5 Purwokerto dilintasi sebanyak 140 KA per hari. PT KAI memperkirakan terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta (okupansi) kisaran empat persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

PT KAI juga mulai menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) di 20 titik wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan jalur menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 ini.

Sejauh ini KAI Daop 5 Purwokerto mengidentifikasi ada lima daerah rawan bencana yang tersebar di wilayahnya. Bencana itu meliputi longsor, banjir, dan juga kemungkinan gangguan perjalanan kereta api.

“Jalur KA sendiri kita juga menempatkan petugas tambahan di beberapa titik untuk melakukan penjagaan. Terutama di daerah-daerah rawan, kurang lebih ada lima titik

Karenanya, KAI merekrut petugas tambahan yang bakal ditempatkan di daerah-daerah rawan bencana. Petugas berjumlah sebanyak 2.011 personel, yang terdiri dari pekerja di Daop 5 Purwokerto dan bantuan personil dari TNI/Polri.