Sukses

Kabut Pagi di Kawah Putih Gunung Patuha Bawa Pesan Rindu

Di gerbang kayu Kawah Putih sebuah tulisan prasasti aksara Sunda kuno bertuliskan wilujeng sumping atau selamat datang menyambut kedatangan Anda. Cuaca berkabut disertai rintik hujan menambah dinginnya udara di sekitar gunung juga langsung menyambut Anda.

Liputan6.com, Bandung - Bandung memang Paris Van Java. Tapi kota yang telah padat itu juga dikelilingi penorama asri nan elok, seperti Kawah Putih Gunung Patuha, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Untuk mencapai tempat itu, Anda bisa memulainya dari Kota Bandung. Perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam, termasuk menggunakan jalur tol arah Cimahi. Selama perjalanan, Anda bisa membuka kaca jendela sambil menikmati hamparan hijau di kiri-kanan.

Memasuki gerbang masuk, pengelola Kawah Putih dari Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) akan menawarkan dua paket wisata.

Pertama, pengunjung dapat membawa langsung kendaraan pribadi ke lokasi dengan tarif mulai Rp 165 ribu untuk satu orang hingga Rp 270 ribu bagi delapan orang.

Atau, Anda juga bisa diantar dengan mobil trayek khusus. Anda cukup merogoh kantong Rp 25 ribu per orang. Tarif itu relatif murah. Terutama, bagi rombongan kecil yang terdiri dari dua atau empat orang. Namun, bagi turis mancanegara meski membayarnya dua kali lipat.

Di gerbang kayu Kawah Putih sebuah tulisan prasasti aksara Sunda kuno bertuliskan wilujeng sumping atau selamat datang menyambut kedatangan Anda. Cuaca berkabut disertai rintik hujan menambah dinginnya udara di sekitar gunung juga langsung menyambut Anda.

Konon, kata "patuha" berasal dari kata Pak Tua. ada legenda yang membungkus tempat ini. Katanya, lokasi itu menjadi persemayaman arwah para leluhur dan pusat kerajaan mahluk halus jin pada abad ke-10.

Yang pasti, suasana hening dan sunyi menambah kewibawaan Kawah Putih. Di daerah kawah, Anda bisa mendapatkan begitu banyak inspirasi sudut gambar untuk diambil. Bila ingin mengambil sesi foto prewedding atau berbulan madu, lokasi itu juga sangat cocok.

Natural dan erotis. Meski begitu, sebaiknya Anda sedikit waspada memperhitungkan kadar kepekatan fumarol belerang saat angin berhenti berhembus. Bawalah payung untuk mengantisipasi hujan yang sewaktu-waktu turun.

Selebihnya, Anda dapat menikmati keindahan alam di ketinggian 2,3 kilometer dari permukaan laut itu. Konon bila sekali saja Anda berkunjung, Anda akan merasakan kangen dan datang lagi. Selamat berwisata.

Saksikan video pilihan berikut ini: