Sukses

Dua Anak Ade Jigo Meminta Pulang dan Panggil-Panggil Bunda

Istri Ade Jigo menjadi salah satu korban terjangan tsunami Anyer di Tanjung Lesung, Banten.

Liputan6.com, Palembang - Bencana tsunami Anyer di Tanjung Lesung, Banten, membuat Ade Jigo harus kehilangan istri tercinta, Meyuza Zainal Abidin. Ibu dari dua anak ini menjadi korban keganasan ombak di Tanjung Lesung pada hari Sabtu, 22 Desember 2018, malam.

Jenazah istri Ade Jigo sudah dimakamkan pada Senin, 24 Desember 2018 pagi, di Desa Endikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel). Ade Jigo mendampingi kedua anaknya mengiringi jenazah istrinya yang dimakamkan di kampung halaman.

Saat ini Ade Jigo dan kedua anaknya masih berada di rumah duka yang tak jauh dari pemakaman istrinya untuk menggelar tahlilan bersama.

Meskipun kedua anaknya turut melihat pemakaman ibunya, anak-anak Ade Jigo masih terus merengek untuk bertemu sang ibunda.

"Anak-anak Mei (sapaan akrabnya) terus memanggil-manggil 'Bunda.. Bunda..'. Mereka ingin lekas pulang ke rumah dan bertemu Mei," ujar Sisilia Gumay, tante Meyuza, kepada Liputan6.com, Selasa, 25 Desember 2018.

Meyuza memang memberi perhatian penuh kepada kedua anaknya yang berusia 3 tahun dan 5 tahun. Bahkan, istri Ade Jigo memilih tidak bekerja untuk fokus mengurus kedua buah hatinya.

Kedekatan inilah yang membuat kedua anaknya tidak bisa lepas dari Meyuza, yang meninggal dunia usai diterjang ombak tsunami Anyer di Tanjung Lesung, Banten.

"Mungkin mereka belum mengerti, karena selalu mencari-cari bundanya. Keceriaan anak-anak Mei juga tak seperti biasanya," ungkapnya.

Dari cerita Ade Jigo, Meyuza awalnya tidak diminta untuk ikut bersama suaminya yang diundang mengisi acara Employee Gathering PLN UIT JBB, di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten.

Karena pada akhir tahun, Ade Jigo berencana mengajak istri dan kedua anaknya untuk berlibur ke Bali, karena saat itu dia kembali didapuk menjadi host di sebuah acara perayaan tahun baru.

2 dari 2 halaman

Selamatkan Anaknya

"Awalnya tidak disuruh berangkat, untuk kumpulkan tenaga biar bisa ke Bali nanti. Tapi Mei tetap mau ikut dan membawa anak-anaknya bersama," katanya.

Ade Jigo juga menceritakan ke keluarga istrinya, bagaimana dia bertahan dan berusaha menyelamatkan anak bungsunya agar tidak tenggelam. Sedangkan, anak sulungnya bersama pengasuh, turut terseret ombak, tetapi bisa selamat.

Saat kejadian, Ade Jigo mengajak anak bungsunya menyusul anak sulungnya yang digendong pengasuh, di depan panggung. Tak berapa lama, Ade Jigo melihat ombak sangat tinggi dan berusaha melarikan diri.

Baru lima langkah berlari, anggota Teamlo ini dan anaknya ikut terseret ombak. Saat selamat, Ade Jigo akhirnya bisa bertemu dengan pengasuh dan anak sulungnya.

"Dia juga dimudahkan bertemu seluruh keluarganya di klinik. Apalagi tidak sulit menemukan jenazah istrinya, yang sudah dibawa ke klinik yang sama," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini: