Sukses

1400 Petugas Jaga Rel Kereta dari Ancaman Bencana

PT KAI mengerahkan sebanyak 1.400 petugas untuk menjaga sejumlah titik rawan bencana

Liputan6.com, Solo PT Kereta Api Indonesia (KAI) menurunkan sejumlah petugas untuk menjaga jalur kereta yang tergolong titik rawan bencana. Adanya penjagaan itu diharapkan bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan angkutan kereta selama musim hujan ini.

Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Edi Sukmoro menyebutkan sebanyak 1400 petugas dikerahkan untuk berjaga di sejumlah titik-titik rawan yang ada di jalur rel kereta api. Adapun titik rawan yang disebabkan faktor alam seperti rawan longsor, ambles dan banjir.

“Kami secara menyeluruh mengerahkan petugas untuk menjaga titik-titik rawan itu. Selain titik rawan karena alam, juga ada titik rawan non teknis seperti titik rawan perintasan sebidang yang selalu diawasi,” kata dia saat melakukan inspeksi di Stasiun Balapan Solo, Kamis (27/12/2018).

Adanya penjagaan itu, Edi berharap bisa mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di sejumah titik rawan di jalur rel yang dilintasi kereta. Selain itu keberadaan petugas yang berjaga di titik rawan akan mempercepat koordinasi penanganan jika terjadi bencana.

“Jika ada petugas yang berjaga dan mengawasi di titik rawan maka jika terlihat indikasi apapun itu akan bisa cepat dilaporkan untuk penanggulangannya. Apalagi  cuaca sekarang sudah musim hujan, semoga cuacanya tidak ekstrim dan tidak hujan deras terus karena itu yang dikhawatirkan,” ujarnya.

2 dari 2 halaman

Keluhan Penumpang Kereta

Dalam kesempatan itu, Edi dan jajarannya juga melakukan pengecekan di sejumlah jalur kereta dan stasiun dengan menggunakan kereta inspeksi. Bahkan, ia mengaku inspeksi itu tak hanya dilakukan di jalur utara namun juga jalur selatan.

“Kami melakukan pengecekan dengan kereta inspeksi dari jalur utara dan jalur selatan. Ini kita sekarang masuk jalur selatan. pengecekan ini  untuk menyakinkan apakah stasiun-stasiun yang dilalui nanti untuk saudara-saudara kita itu sudah dalam kondisi siap dan aman,” tuturnya.

Sementara itu dalam kegiatan inspeksi di Stasiun Balapan Solo, Edi sempat menemui dan berdialog sejumlah penumpang yang sedang duduk di ruang tunggu. Dalam pembicaraannya itu, ia mengaku menerima sejumlah keluhan dan masukan terkait jumlah loket tiket yang dianggap masih kurang sehingga antrean pembelian tiket menjadi lebih lama.

“Tadi ada penumpang Prameks yang meminta supaya jumlah loket ditambah. Kebetulan ini ada Pak Eko (Kepala Daops 6 Yogyakarta) jadi masukan itu bisa ditindaklanjuti,” kata dia.