Liputan6.com, Sukabumi - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan delapan warga dan puluhan rumah di Sukabumi, Jawa Barat tertimbun longsor pada malam tahun baru, Senin 31 Desember 2018.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho dalam siaran pers mengatakan, hujan deras yang mengguyur sekitar Desa Sirnaresmi menyebabkan jenuhnya aliran permukaan di areal hutan dan persawahan.
Advertisement
Baca Juga
Jenuhnya air menyebabkan longsor perbukitan dan materialnya meluncur menuruni lereng kemudian menimbun sekitar 34 rumah kampung adat bagian bawahnya yaitu di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada pukul 17.00 WIB.
"Data sementara diperkirakan delapan orang tertimbun longsor, di mana empat orang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia," kata Sutopo dilansir Antara.
Sementara itu empat korban lainnya dalam upaya evakuasi namun terkendala cuaca hujan dan gelap karena malam. Selain itu listrik padam dan komunikasi seluler juga sulit. Upaya evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.
Dia mengatakan, BPBD Kabupaten bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan, dan masyarakat melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
"Pendataan masih dilakukan. Pendataan untuk memastikan jumlah korban dan rumah tertimbun longsor," kata dia.
Akses Terjal dan Gelap
Akses jalan menuju lokasi longsor jalanan yang terjal, berbatu dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi. Posko BNPB terus memantau penanganan bencana dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan BPBD Provinsi Jawa Barat.
Tim SAR gabungan hingga kini sudah berhasil menyelamatkan 33 warga yang menjadi korban bencana longsor yang terjadi di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin 31 Desember 2018.
"Ada 107 jiwa yang menghuni kampung yang berada di Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok tersebut dan baru 33 berhasil diselamatkan, dua meninggal dan puluhan lainnya belum diketahui keberadaannya," kata Kepala Desa Sinarresmi Iwan melalui sambungan telepon, Selasa (1/1/2018) dini hari.
Menurutnya, untuk korban longsor selamat ada yang diungsikan dan juga dievakuasi ke RSUD Pelabuhanratu karena mengalami luka-luka seperti patah tulang dan lainnya.
Pada proses evakuasi tersebut tim SAR yang terdiri dari anggota TNI, Polri, Basarnas, Sarda, relawan serta masyarakat cukup kesulitan.
Ditambah lagi kondisi lokasi yang minim penerangan. Maka dari itu, untuk proses evakuasi ini masih terus berlangsung, bahkan warga dan tim SAR gabungan masih bersiaga di lokasi untuk memantau perkembangannya.
"Kami masih kesulitan melakukan pendataan dan terpenting sekarang menyelamatkan korban yang terjebak di lokasi longsor untuk meminimalisasikan jumlah korban jiwa," tambahnya dilansir Antara.
Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie mengatakan, sejumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi kondisinya terluka baik luka memar, sobek maupun patah tulang.
"Korban langsung dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan dari tim medis, namun kami belum mengetahui berapa total warga korban longsor yang meninggal dunia," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement