Sukses

Buka Praktik di Kebun Tebu, PSK di Kediri Kedatangan Tamu Satpol PP

Seorang pekerja seks komersial berinisial SK (50) membuka praktik portitusi di dalam area kebun tebu di Jalan Pajang Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri Jawa Timur.

Liputan6.com, Kediri - Seorang pekerja seks komersial berinisial SK (50) membuka praktik portitusi di dalam area kebun tebu di Jalan Pajang Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri Jawa Timur. Namun sial, janda dua anak ini kedatangan tamu tak diundang dari Satpol PP Kota Kediri, saat sedang melayani pria hidung belang dikebun tebu, Rabu (2/01/2018) malam.

Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid menjelaskan, keduanya diamankan anggotanya saat sedang asyik di kebun tebu.

"Menurut pengakuan bersangkutan, ia menjual diri sekali main tarif 30 ribu rupiah," tutur Nurkamid, Kamis (3/1/2019).

Selanjutnya langkah yang dilakukan oleh Pihak Satpol, rencananya SK akan dikirim ke panti rehabilitasi sosial Provinsi Jawa Timur, yang kantornya beralamat di Jalan Semeru Kota Kediri.

Dalam keterangannya, SK mengaku profesi barunya itu baru ia geluti sekitar lima bulan yang lalu. Sebelumnya ia pernah merantau berjualan Bakso di Kalimantan. Karena sewa lapaknya diminta lagi oleh pemilik rumah, SK kemudian balik pulang kampung ke Kediri.

Sekembalinya di Kediri, ia kemudian memutuskan untuk mencari nafkah dengan jalan menjajakan diri. Sebenarnya SK memiliki pekerjaan sampingan selain menjadi seorang pekerja seks komersial, yakni antar jemput anak sekolah.

"Kalau pagi sampai siang, saya kerja antar jemput anak sekolah, per bulannya digaji 800 ribu rupiah," ucap SK.

Sebelum tertangkap petugas Satpol PP, ia baru satu kali dapat tamu kencan. Satu kali kencan ia dibayar Rp 30 ribu. Ketika permainan baru akan diakhiri, SK justru kedatangan tamu Satpol PP.

Ketika digerebek, ia bersama teman kencannya yang bertempat tinggal di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri itu, sudah dalam keadaan bermandi peluh di antara rerimbunan semak pohon tebu.

"Baru mau selesai, kedatangan petugas mas," katanya.

Dalam sehari jika ramai, ia terkadang bisa kedatangan 3 sampai 4 tamu lelaki hidung belang. Karena jarak lokasi rumahnya sangat jauh, dengan tempat mangkalnya, dalam kesehariannya ia menyewa tempat kos di lingkungan Semampir.

Saat ditanya petugas Satpol, SK berharap dirinya tidak dibawah ke panti rehabilitasi sosial. "Tolong mbak saya jangan dititipkan ke panti rehabilitasi. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ujarnya kepada petugas Satpol PP Kota Kediri sambil menangis.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: