Liputan6.com, Garut - Kabar gembira. Ratusan Sekolah Dasar (SD) Garut, Jawa Barat, bakal mendapatkan bantuan ruang kelas baru, memasuki tahun ajaran baru semester kali ini. Rencananya bantuan akan diberikan dibagi dalam dua kategori yakni Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Ruang Kelas Baru (RKB).
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin mengatakan, realisasi anggaran yang akan diberikan bagi sekolah penerima, merupakan ajuan yang dilakukan pihak mereka sejak Maret tahun lalu.
“Jadi kalau sekolah yang ambruk atau mengalami kerusakan kejadiannya November, maka pengajuannya nanti Maret tahun depan,” ujar dia, selepas apel pagi di halaman Setda Garut, Senin (7/1/2018).
Advertisement
Total sekolah yang mengajukan bantuan tahun ini sekitar 1325 sekolah SD, namun dari jumlah itu hanya sekitar 391 sekolah yang lolos seleksi dan bakal mendapatkan bantuan tahun ini, dengan anggaran hingga Rp 66 miliar lebih.
“Rinciannya untuk DAK 543 ruangan dan RKB 118 ruangan,” ujar dia.
Ade menuturkan, penilaian sekolah yang akan mendapatkan bantuan kali ini, dikhususkan untuk kategori sekolah rusak berat, yang dinilai melalui dapodik, serta aplikasi krisna yang dirancang Bapenas dan Kemendagri. “Apakah sesuai antara dapodiknya sama aplikasi atau tidak,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam penilaian itu ujar Ade, kedua kategori tersebut minimal memberikan penilaian kerusakan hingga 60 persen ke atas, sementara untuk kategori rusak ringan dan sedang, lembaganya mengusulkan agar menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Misal jika dapodiknya 60 persen rusak, tapi aplikasi krisna hanya 40 persen, itu tidak bisa,” kata dia.
Selain bantuan ruangan untuk sekolah kategori rusak berat, lembaganya pun memberikan bantuan untuk fasilitas sanitasi sekolah dengan anggaran hingga Rp 97 juta untuk satu sekolah. “Total ada 98 sekolah yang akan mendapatkan bantuan tahun ini,” ujarnya.
Melihat besarnya bantuan, Ade mengakui jumlah anggaran bantuan ruang kelas baru tahun ini, mengalami kenaikan signifikan hingga 200 persen, dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 22 miliar untuk 130 sekolah dasar. “Alhamdulillah jumlahnya tiap tahun terus naik,” kata dia.
Ade menambahkan, untuk mensiasati bantuan kerusakan sekolah yang diakibatkan musibah, mulai tahun ini pemerintah juga menyalurkan anggaran perbaikan melalui pos dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR).
“Jadi jika memang sangat dibutuhkan maka pengajuannya bisa melalui PUPR tidak menunggu hingga Maret tahun depan,” papar dia.