Liputan6.com, Bombana - Ruang rapat DPRD Kabupaten Bombana mendadak ricuh pada Senin, 7 Januari 2019 sekitar pukul 11.30 Wita. Penyebabnya, Ketua DPRD Bombana merasa tersinggung dengan anggota DPRD lainnya saat rapat pembahasan anggaran di lembaga yang dipimpinnya.
Menurut sejumlah saksi dan video yang viral di media sosial, Ketua DPRD Bombana, Andi Firman awalnya mencabut sebilah badik dari balik bajunya setelah kondisi rapat mulai memanas. Penyebabnya, politikus asal Partai Amanat Nasional (PAN) Bombana ini, ditanya oleh wakil Ketua I DPRD Bombana Amiyadin.
Advertisement
Baca Juga
Amiyadin mempersoalkan dirinya yang jarang dilibatkan dalam setiap rapat pembahasan anggaran. Padahal, menurut Amiyadin, dia adalah unsur pimpinan yang mestinya dilibatkan dalam setiap rapat soal anggaran.
Hanya beberapa menit setelahnya, kondisi mulai memanas dan penuh perdebatan. Ketua DPRD kemudian berteriak di tengah dan mencabut sebilah badik yang memiliki panjang sekitar satu setengah jengkal orang dewasa.
"Ayo, siapa mau hah? Ini mau cari solusi atau mau ribut?" tanya Ketua DPRD Bombana sambil memegang badik.
Karena tindakannya, sejumlah anggota DPRD Bombana langsung naik pitam. Beberapa langsung protes dan ribut soal aksi mencabut badik yang dinilai tidak sopan. Beberapa anggota DPRD langsung maju ke arah Andi Firman dan saling debat.
Salah seorang anggota DPRD lainnya, Herianto langsung maju dan menantang ke arah Andi Firman. "Ayo pilih mana yang kamu mau tusuk, ayo!!!" kata Heriyanto.
Â
Anggota DPRD Komentari Etika Ketua DPRD Bombana
Baru saja Heriyanto berkata demikian, salah seorang warga yang berasal dari luar ruang rapat langsung masuk dan menyerbu ke arah kerumunan. Dengan memegang sebuah botol kaca, warga yang belum diketahui namanya itu melempar ke arah wajah Heriyanto.
Botol itu kemudian mengenai pelipis Heriyanto. Akibatnya, Heriyanto mengalami luka lebam.
Usai melempar, pria tersebut langsung lari kembali ke luar ruangan. Sejumlah anggota DPRD langsung lari keluar ruangan, beberapa di antaranya terlihat trauma.
Tidak sampai di situ, sejumlah perabotan di dalam ruangan rapat ikut dilempar. Suasana makin memanas, saat sejumlah anggota terlibat saling memaki. Kejadian ini kemudian diredakan saat beberapa anggota DPRD langsung menengahi keributan dengan Ketua DPRD.
Heriyanto yang dikonfirmasi sehari setelah kejadian membenarkan peristiwa ini. Politikus asal Partai Golkar ini menyesalkan dan merasa malu saat insiden berlangsung.
"Menurut saya, kalau soal penganiayaan itu kecil. Tapi ini kami bicara etika, etika sebagai anggota yang tidak bagus. Tindakan tidak terpuji yang berlangsung selama beberapa menit mencabut badik di tengah rapat dan ini di luar kewajaran," ujar Heriyanto, Selasa, 8 Januari 2019.
Advertisement