Sukses

Isu Tsunami Bikin Warga Sibolga dan Tapanuli Panik Berhamburan

Warga berusaha menyelamatkan diri ke arah pegunungan dan bukit terdekat.

Liputan6.com, Sibolga - Isu tsunami membuat warga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah panik. Warga berusaha menyelamatkan diri ke arah pegunungan dan bukit terdekat. Cepatnya informasi menyebar membuat warga panik dan ikut-ikutan menyelamatkan diri berhamburan ke luar rumah.

"Informasi yang sampai ke kami, akan terjadi tsunami karena air laut di Sibolga-Tapteng sudah surut," kata Delora Sinaga warga Sibolga seperti dikutip Antara, Kamis (10/1/2019).

Akibat isu tsunami yang menghebohkan itu arus lalu lintas di Sibolga-Tapteng macet, demikian juga di wilayah pengunungan seperti di arah Pandan dan Tukka dipadati ribuan warga dan kendaraan.

Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk juga mendapat kabar yang sama, namun ia mnegaku tidak langsung panik dan bersama Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja langsung turun ke pinggir laut untuk memastikan apakah benar air laut surut.

"Saya bersama dengan Kapolres Sibolga sudah meninjau ke tepi laut, semuanya aman-aman saja. Bahkan sudah kita minta dari pihak Penanggulangan Bencana untuk melakukan pengecekan ke BMKG pusat, dan hasilnya tidak benar akan terjadi tsunami," katanya.

Jadi, lanjut dia, informasi yang begitu cepat tersiar itu adalah hoaks dan tidak jelas sumbernya. "Jadi kami imbau agar masyarakat yang sudah sempat panik dan berada di pengunungan agar turun dan kembali ke rumah masing-masing," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Pernyataan BMKG

Sementara itu Kapolres Tapteng AKBP Sukamat yang dikonfirmasi menyebutkan, setelah melihat reaksi masyarakat yang panik, ia langsung memerintahkan personelnya untuk melakukan pengecekan dan patroli keliling demi memastikan keamanan di rumah-rumah dan tempat pemukiman masyarakat yang sudah keburu ditinggal penghuninya.

"Anggota langsung kita kerahkan tadi untuk memantau serta patroli dan pengamanan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya, sehingga masyarakat diminta tidak mempercayai isu tsunami yang beredar.

"Kami segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor terdekat dimana hasilnya tidak ada aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya," kata Rahmat.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: