Sukses

Santai Pagi di Hutan Pinus Kediri, Nikmat Mana Lagi yang Didustakan?

Pesona alam yang menawan dan sejuk karena berada di kawasan hutan pinus, lokasi ini sangat cocok bagi kaum milenial untuk mengekspresikan diri berswafoto ria.

Liputan6.com, Kediri - Sepasang remaja nampak riang bercengkrama sambil tertawa lepas duduk di kursi panjang menikmati hidangan makanan dan minuman yang tersaji di depan meja.

Mereka nyaman berteduh di bawah rerindangan pohon pinus di kawasan hutan di petak 156, Dusun Plapar Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Di tangan empat anak muda kreatif, yang baru lulus kuliah, kawasan area hutan pinus tersebut dijadikan tempat kongkow yang asik, inovatif, dan positif.

Di dalam area hutan pinus itu terdapat sebuah warung yang menyajikan makanan dan minuman. Untuk memanjakan pengunjung yang datang, pihak pengelola sengaja memasang sejumlah hammock.

Pesona alam yang menawan dan sejuk karena berada di kawasan hutan pinus, lokasi ini sangat cocok bagi kaum milenial untuk mengekspresikan diri berswafoto ria. Selain hammock pihak pengelola juga menyedian tempat duduk ayunan berbahan kayu. Warung ini diberi nama Kedai 66.

"Ingin menawarkan suasana yang beda, kalau orang kota jenuh rutinitasnya, mereka naik datang kesini," tutur Wahyudi (22) salah satu pengelola Kedai 66.

Selain panorama alamnya yang bagus, salah satu faktor Kedai 66 banyak didatangi pengunjung adalah makanan dan minuman nikmat tanpa menguras kantong.

Salah satu minuman yang menjadi unggulan kedai ini adalah es blend dan kopi. "Es blend ini minuman perpaduan susu crime, kopi dan susu murni segar, harganya cuman 10 ribu rupiah," kata Wahyudi.

Bagi pencinta minuman kopi, bisa mencoba sensasi kopi hijau asal Tulunganggung serta kopi giras dan kopi tubrul asal Gresik Jawa Timur.

"Kalau kopi hijau itu campuranya kacang ijo kopi, ada juga kopi giras yang memiliki rasanya yang khas manis dan pahit. Harga minuman kopi ini kita pukul rata 5 ribuan per gelas," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Hit di Kalangan Milenial

Jumlah pengunjung yang datang setiap harinya bisa mencapai ratusan antara 100 hingga 300 konsumen. Jumlah konsumen yang datang bisa bertambah apabila memasuki momen liburan dan akhir pekan.

"Liburan Natal dan Tahun Baru kemarin, pengunjung yang adatang ke sini bisa mencapai 500 lebih. Mereka yang datang tidak hanya berasal dari lokalan masyarakat Kediri saja, melainkan juga dari luar kota," katanya.

"Kebanyakan pengunjung yang singgah kesini berasal dari Surabaya, Jombang, dan Mojokerto. Mereka berkunjung ke tempat wisata air terjun Dolo dan Irenggolo di atas, lalu turun ke sini," ujarnya.

Karena lokasi kedai berada diruang terbuka di area hutan Pinus, pihak pengelolah sebelumnya sudah melakukan upaya antisipasi dengan membuat ruangan semi permanen yang diperuntukan bagi pengunjung yang ingin berteduh apabila turun hujan. "Kita buatkan mas tempat untuk berteduh apabila turun hujan," tutur Wahyudi.

Lokasi demografi Kedai 66 berada dilereng kaki Gunung Wilis. Sejak mulai dibuka pada bulan September 2018 lalu hingga sekarang pihak pengelolah telah mempekerjakan sembilan orang karyawan. Kedai mulai dibuka mulai pukul 9 pagi hingga tutup 5 sore menjelang petang.

Salah satu pengujung bernama Wiwik (22) warga Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri mengatakan, dirinya datang bersama tiga orang temanya ke kedai bermaksud untuk refresing setelah seharian penuh berkutat dengan pekerjaanya di salon. Menurutnya ini merupakan kali pertama dirinya datang kesini.

"Saya tahunya dari medsos kalau di sini ada kedai tempatnya berada di kawasan hutan pinus. Bagi saya ini cukup unik dan bisa kita eksplore untuk selfie bersama teman-teman," ujar Wiwik.

Simak juga video pilihan berikut ini: