Sukses

Semangat Bocah-Bocah Entikong Melawan Arus Sungai demi Bersekolah

Bocah-bocah SD Entikong bertubuh mungil harus rela menyeberangi sungai yang arusnya begitu deras karena tidak ada jembatan.

Liputan6.com, Entikong - Berangkat ke sekolah bersama teman-teman menjadi kenangan tak terlupakan. Terlebih, bagi anak-anak di Gun Jemak, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, sebuah wilayah yang terisolasi karena minimnya akses. Anak-anak ini harus berjuang menuju sekolah untuk mendapatkan pendidikan.

Bocah-bocah SD bertubuh mungil rela menyeberangi sungai yang arusnya begitu deras. Kondisi ini menjadi perhatian Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 511/Dibyatara Yodha.

Mereka yang bertugas di sektor barat Provinsi Kalimantan Barat ini, selain menjaga perbatasan RI-Malaysia juga membantu turut membantu murid SDN 16 Gun Jemak, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

"Menyeberangi sungai Sekayam setiap pergi dan pulang sekolah," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif 511/ Dibyatara Yodha, Letnan Kolonel Infanteri, Jadi, Kamis, 10 Januari 2019.

Ia bercerita ada murid yang harus digendong agar tidak terseret arus yang saat ini cukup deras. Karena, sungai Sekayam tidak memiliki akses jembatan penyeberangan.

"Saat hujan deras mengakibatkan sungai meluap sehingga menyulitkan aktivitas masyarakat. Terkadang anak-anak meliburkan diri karena sungai itu tidak bisa diarungi untuk ke sekolah. Tidak hanya anak-anak saja, bahkan sebagian warga yang berada di seberang sungai pun ikut terisolasi karena air meluap dan disertai arus deras," dia menjelaskan.

Ia berkata, saat musim hujan begini arus sungai memang deras. Oleh karena itu, anggota Satgas ikut membantu menyeberangkan anak-anak Entikong ini, meski hal itu bukanlah tugas para anggota.

"Khawatirnya kalau tidak diseberangkan mereka hanyut. Menyeberangkan anak-anak itu memang bukan tugas Satgas, tapi sebagai bagian dari masyarakat di tempat kami bertugas ada sisi kemanusiaan dan kepedulian yang mesti kami kedepankan," ujar Jadi.

"Apalagi mereka adalah generasi penerus bangsa yang nanti akan ikut memajukan perbatasan. Para siswa ini tak punya pilihan lain karena akses satu-satunya untuk berangkat dan kembali dari sekolah hanyalah sungai. Jadi, apa pun kesulitan rakyat, bagi TNI wajib hukumnya membantu," dia menandaskan.