Ratusan Rumah Rusak, Puluhan Warga Rancaekek Masih Mengungsi

Puting beliung Rancaekek — Sebanyak 640 unit rumah rusak akibat angin puting beliung gang melanda wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019). (Dok. Basarnas)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 649 unit rumah terdampak angin puting beliung di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Jumat (11/1/2019) sore. Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah.

Jumlah total kerusakan rumah tersebut dihuni 1.038 kepala keluarga.

Berdasarkan keterangan Pusat Pengendalian Operasi Pengendalian Bencana (Pusdslops PB) BPBD Jawa Barat, terdapat empat wilayah terdampak.

Pertama, Kampung Jati Sari RT 01 RW 14 ada sebanyak 15 Unit rumah rusak berat dan 21 Unit rumah rusak ringan. Di Kampung Papanggungan RT 02 RW 06 terdapat 34 unit rumah rusak ringan diterjang puting beliung.

Sedangkan 556 unit rumah rusak ringan dan 4 rusak berat di Komplek Rancaekek Permai 2. Begitu juga di Kampung Rancabatok, ada 10 unit rumah rusak ringan.

"Untuk korban luka ringan sebanyak 15 orang sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan 1 jiwa luka berat dirujuk ke RS Hasan Sadikin," ujar manajer Pusdalops BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/1/2019).

Adapun upaya yang telah dilakukan hingga saat ini adalah URC BPBD Prov Jabar melakukan assessment ke lokasi kejadian. BPBD Kabupaten Bandung juga telah mendirikan tenda darurat.

"BPBD Kabupaten Bandung menyediakan pengungsian di masjid At-Taubah. Kordinasi dengan pihak Desa Jelegong dan Satpol PP Kecamatan Rancaekek untuk penyesuaian data kerusakan awal," kata Budi.

Kondisi saat ini, korban sebagian mengungsi ke rumah kerabat terdekat dan sebagian diungsikan ke Masjid Al-Ikhlas, Jalan Talun Ciherang, Desa Jelegong.

"Mengungsi sebanyak 30 kepala keluarga atau 80 jiwa. Pemasangan tenda pengungsi korban puting beliung oleh TNI dan Brimob Polda Jabar," kata Budi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Cuaca buruk melanda kawasan Bogor Selatan, Kamis (6/12) sore. Angin puting beliung memporak-porandakan ratusan rumah, pohon, bahkan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.