Liputan6.com, Aceh - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Langsa membuat terobosan. Terobosan ini untuk mendukung program kota bersih dan bebas sampah yang diinsiasi walikota setempat.
Bank Sampah, demikian terobosan yang diluncurkan di madrasah yang dikenal sebagai sebutan MIN Pilot. Dengan adanya Bank Sampah, akan tumbuh rasa kepedulian anak terhadap kebersihan lingkungan.
Para murid ditekankan memungut tiap sampah yang mereka temukan, baik di dalam maupun di luar pekarangan sekolah. Sampah tersebut ditaruh di Bank Sampah yang sudah disediakan.
Advertisement
Baca Juga
"Bank Sampah itu wadah anak menabung tapi pakai sampah. Sampah non organik yang bisa di tukarkan ke Bank Sampah. Nanti anak bisa mengambil dari tabungan tersebut kapan saja dia mau ambil, seminggu, sebulan bahkan lebih," kata Kepala Sekolah MIN 2 Langsa, Fentiana, dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 11 Januari 2019, malam.
Sampah yang dikumpulkan oleh masing-masing anak, bisa ditukar dengan kupon dan dapat ditukar dengan kudapan di kantin sekolah. Dengan begitu, anak tidak perlu membayar dengan uang cash.
"Jadi, anak-anak berlomba-lomba untuk mendapatkan kupon itu agar bisa jajan. Karena, kantin hanya menerima kupon bukan uang," kata Fentiana.
Tidak hanya itu, imbuhnya, kedepan, tidak menutup kemungkinan sampah non organik dijadikan bahan pekerjaan tangan. Ini tentunya dapat memancing intuisi anak untuk berkreasi.
Menurut Fentiana, Bank Sampah ini merupakan pilot project dan belum pernah dibuat oleh madrasah lain. Dia berharap, Bank Sampah menjadi contoh bagi sekolah lain, demi mewujudkan impian Kota Langsa yang bersih dari sampah.
Saksikan video pilihan berikut ini: