Liputan6.com, Cirebon - Kehadiran musisi rock Roy Jeconiah memeriahkan puncak haul Gus Dur ke-9 di Cirebon. Puluhan anggota Gusdurian dan pemuka agama berkumpul merefleksikan peran tokoh pluralisme itu semasa hidupnya.
Ketua Panitia Haul Gus Dur Muhammad Alfian Awaludin mengatakan, Haul Gus Dur dianggap sebagai momen yang tepat untuk mempererat silaturahmi dan sikap toleransi.
Advertisement
Baca Juga
"Di tahun politik yang memecah belah bangsa kami anggap penting untuk mengingat kembali perjuangan Gus Dur semasa hidupnya merangkul semua golongan agama agar hidup harmonis," kata dia, Senin (14/1/2019).
Alfian mengatakan, haul tersebut digelar setiap tahun dalam rangka mempertajam semangat dan rasa saling menghargai sesama manusia. Dalam rangkaian haul, penyelenggara terlebih dahulu menggelar kegiatan masa pengenalan Gus Dur (Mapag).
Peserta haul diajak mengenal lebih dekat perjuangan Gus Dur dengan mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Cirebon. Dia mengatakan, dalam haul ke 9 ini, penyelenggara mengusung tema kemanusiaan.
"Sesuai dengan apa yang pernah disampaikan Gus Dur saat itu yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan," kata dia.
Dia menjelaskan, semangat menghargai sesama pada tahun politik ini perlahan terkikis. Maraknya hoax dan isu SARA menjadi ancaman terpecahnya nilai kebangsaan.
Pentingnya meningkatkan rasa kemanusiaan juga menjadi penekanan Gus Dur dalam menjalani hidup.
"Saat beliau dilengserkan karena politik ada gerakan dari Banser dan Anshor siap berangkat ke Jakarta untuk membela Gus Dur namun saat itu beliau menahan agar tidak berangkat. Beliau bilang kemanusiaan lebih penting daripada politik tak perlu ada darah yang menetes untuk mempertahankan jabatan," kata dia.
Inspirasi
Kiprah Gus Dur memperjuangkan kemanusiaan dan pluralisme juga menjadi inspirasi musisi papan atas Roy Jeconiah. Mantan personil Boomerang mengaku Gus Dur adalah tokoh yang membawa nilai sangat baik untuk diteruskan oleh generasi mendatang.
"Jangan sampai dikemudian hari generasi kita bertanya benar tidak Sukarno menjadi tokoh yang memerdekakan Indonesia. Benar tidak Gus Dur seorang tokoh yang memperjuangkan pluralisme," kata dia.
Dia mengakui, kehadiran Gus Dur menjadi inspirasi Boomerang dalam berkarya melalui musik. Lirik yang ditulis dalam setiap album nya menggambarkan situasi yang saat itu sedang terjadi.
Dia mengatakan, selama berkarya, Boomerang sudah banyak melewati proses dan momen penting di Indonesia. Bahkan, dia menganggap kondisi yang terjadi saat ini seperti mengulang kejadian pada tahun 1998.
"Boomerang buat album kontaminasi otak tahun 95 dan disharmoni tahun 96 itu banyak lirik bercerita tentang apa yang kita alami sekarang seperti Generasiku, pembakar neraka dan Ooo Ya. Pembakar Neraka bercerita tentang orang yang suka memprovokasi dan berulang saat ini," kata dia.
Menyikapi kondisi saat ini, dia mengingatkan para generasi muda untuk tidak melupakan sejarah. Para pejuang yang dengan darah dan air mata mempertahankan NKRI.
Pada kesempatan itu, Roy mengaku membuat dua lagu yang bercerita tentang perjuangan tokoh bangsa merebut kemerdekaan. Dua lagu tersebut berjudul Nyanyian Tanah Merdeka dan Sang Saka Merah Putih.
"Generasi muda harus pandai bersikap menyarakan hal indah dan baik karena negara kita masih baru belum berumur 100 tahun. Jangan melupakan sejarah," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement