Solo - Penataan koridor Jalan Jenderal Sudirman, Solo, jadi perdebatan di media sosial. Pasalnya, banyak orang beranggapan motif batu pada koridor itu menyerupai bentuk salib, simbol agama Kristen.
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo membantah hal tersebut. Bahkan, Wali Kota yang akrab disapa Rudy itu langsung menuju lokasi yang dianggap menyerupai salib tersebut.
"Kalau saya menggambar salib di jalan, saya melecehkan agama saya sendiri. Salib itu benda sakral yang dihormati umat Kristen dan Katolik. Pasti saya akan diprotes umat Kristen dan Katolik," ujar dia seperti dikutip Solopos.com.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan penataan motif tersebut merupakan perencanaan konsultan perencana dan bukan dari Wali Kota Solo. Menurutnya, apabila salib digunakan sebagai motif jalan raya tentunya ia melecehkan agamanya sendiri.
"Justru kalau saya membuat gambar salib Katolik di jalan, saya tidak paham mengenai iman Katolik itu sendiri. Tidak ada salib ditaruh di bawah pasti di atas semua," ujarnya.
Ia menambahkan apabila salib digambar di jalan itu perbuatan bodoh dan melecehkan agama. Dia tak mempersoalkan perdebatan di media sosial. Niat awal penataan Jalan Jenderal Sudirman adalah baik, tanpa niat buruk sedikit pun.
Berdasarkan penelusuran Solopos.com, komentar mengenai paving koridor Jensud yang dinilai menyerupai gambar salib ada di unggahan akun Instagram @pariwisatasolo yang diklaim merupakan akun resmi Dinas Pariwisata Solo. Unggahan itu diunggah ulang (repost) oleh akun @jelajahsolo.
Ada dua foto koridor Jensud, khususnya di depan Balai Kota Solo, yang diunggah akun @pariwisatasolo, Senin (14/1/2019). Kedua foto diambil dari ketinggian. Akun @pariwisatasolo memberi judul unggahan itu "Wajah Baru Kota Solo".
Baca juga berita Solopos.com lainnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: