Liputan6.com, Garut - Deretan pelajar Sekolah Dasar (SD) berbaris sempurna, menyambut kedatangan pejabat forum komunikasi pemimpin daerah (Forkopimda) Garut, Jawa Barat. Memegang satu papan himbauan tertib berlalu-lintas, mereka terlihat riang di sela-sela acara, menunggu peresmian kampung lalu-lintas di Kampung Pasirmuncang, Desa Haurpanggung, Garut.
Ya, mulai hari ini Garut secara resmi memiliki kampung lalu-lintas. Nampak gambar penunjuk arah dan peringatan berlalu lintas, menjadi lukisan mural di tembok pintu masuk kampung itu. “Ini kampung pilot project pertama di Garut dan ketiga di Jawa Barat,” ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, dalam sambutannya, Rabu (16/1/2019).
Menurut Budi, pemilihan kampung Pasirmuncang sebagai kawasan tertib berlalu-lintas di Garut, merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut, dalam lima bulan terakhir.
Advertisement
“Saya lihat tatanan masyarakatnya, kegiatan masyarakatnya terlihat tertib berlalu lintas, semua anak sekolah di kampung ini, pasti pakai helm lengkap, meskipun jarak dekat,” ujar Budi sedikit membocorkan kriteria penilaian dan pemilihan kampung khusus lalu-lintas tersebut.
Baca Juga
Di kampung itu, seluruh kendaraan memiliki surat kendaraan resmi alias tidak bodong, kemudian seluruh warga pengguna kendaraan mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) baik roda dua atau lebih, termasuk kebiasaan masyarakat menggunakan peranti keselamatan, seperti helm dan sabuk keamanan.
Bukan hanya itu, untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar, warga sekitar Kampung Pasirmuncang pun, terlihat kompak menggunakan sarana dan prasarana pos kamling, termasuk pos yandu dalam mengawasi kesehatan warga.
“Kita buktikan Garut itu aaman, tidak hanya karena peran TNI-Polri saja, tetapi karena kekompakan masyarajanya juga,” ujar Budi bangga mengajak warga.
Dari pengamatan itu, kata dia,lembaganya kemudian merencanakan kawasan itu sebagai percontohan tertibnya berlalu-lintas masyarakat di Garut, untuk menjadi acuan perkampungan tertib lainnya di kota Garut. “Semoga menjadi terbaik di Jawa Barat,” ujar dia.
Perlu Penyadaran Berlalu-Lintas
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku bangga atas inovasi yang dibuat jajaran Polres Garut, dalam menciptakan kampung yang tertib berlalu lintas itu. Menurutnya, kelompok masyarakat dewasa di kabupaten Garut terbilang tinggi dibanding wilayah lainnya di Indonesia.
Saat ini dari 2,6 juta penduduk Garut, sekitar 1,9 juta penduduk di antaranya, termasuk kategori dewasa dengan mayoritas berkendaraan bermotor. Tak ayal dengan jumlah itu, total populasi kendaraan roda mencapai 500 ribu, serta roda empat 50 ribu unit.
“Itu yang leter Z (Garut) saja, belum yang B (Jakarta), D (Bandung) dan lainnya,” papar dia mengutip data perimbangan bagi hasil pajak kendaraan di Jawa Barat.
Dengan kondisi itu, lembaganya mendukung penuh adanya kampung lalu-lintas, sehingga mampu memberikan pemahaman berlalu-lintas yang baik bagi masyarakat. “Kan kendaraan itu tidak hanya roda dua dan empat saja, ada truk, becak, delman dan pengguna jalan lainnya,” papar dia.
Saat ini ujar Rudy, ancaman kecelakaan lalu-lintas di jalan raya terbilang tinggi, sehingga dibutuhkan upaya pemahaman tertib berlalu-lintas yang baik. “Sekarang ancaman utama kematian itu bukan lagi penyakit jantung, tetapi justru yang berhubungan dengan kendaraan,” ungkap dia.
Selain tertib berlalu lintas di jalan raya, Rudy pun sedikit menyinggung ihwal kesadaran masyarakat, untuk membayar pajak kendaraan yang mereka gunakan. “Jangan hanya tertib di jalan, tetapi tertib juga membayar pajaknya,” pinta dia.
Sementara itu, Ketua RW 07, Desa Haurpanggung Udin Mauludin menambahkan, dipilihnya kampung Pasirmuncang sebagai kampung lalu-lintas, menjadi pekerjaan rumah bagi warga untuk membuktikan status kampung lalu-lintas itu.
“Beban (status) ini cukup berat, sebab kami harus memberikan percontohan bagi masyarakaat Garut, bagimana agar aman dan sukses,” papar dia.
Saat ini jumlah penduduk Pasirmuncang sekitar 1002 jiwa dengan dari total 250 kepala keluarga (KK), meskipun terbilang padat, namun ujar dia, warga kampungnya sudah terbiasa melakukan tertib berlalu lintas.
“Di sini kalau ada tamu yang tidak pakai helm langsung diingatkan warga, agar segera menggunakan helm," ujar dia.
Tidak hanya itu, sejak lama fungsi pos kamling dan pos yandu yang berada di tengah perkampungan, selalu aktif tiap hari dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar. “Intinya kita saling menjaga dan saling mengingatkan,” ujarnya.
Advertisement