Liputan6.com, Palembang - Pernyataan calon presiden (capres) 2019 Prabowo Subianto terkait stok Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bertahan hanya 20 hari ditanggapi Menteri ESDM (Energi Sumber Daya Mineral), Ignasius Jonan.
Mantan Direktur Umum (Dirut) PT KAI (Persero) ini mengakui stok BBM di penampungan memang berkisar untuk 21 hari hingga 27 hari, kecuali jenis minyak tanah yang lebih panjang.
"Ini adalah minyak jadi yang ditampung di tempat penampungan untuk cadangan 21 hari. Kenapa 21 hari, maunya berapa?" ujarnya saat mengunjungi Refinery Unit (RU) III Pertamina Plaju Palembang, Kamis, 17 Januari 2019.
Advertisement
Baca Juga
"Di tempat penampungan, kalau cadangan lebih banyak, biaya cadangan akan naik, yang bisa mengakibatkan harga BBM naik," ujar Menteri ESDM.
Menurutnya, kapasitas penampungan bisa saja ditingkatkan lebih banyak. Namun, akan berdampak pada ongkos dan biaya produksi yang lebih besar. Hal ini dinilai Menteri Jonan tidak dibutuhkan.
Pasokan BBM selama 21 hari, dinilainya sudah sangat cukup. Karena selama ini kapal PT Pertamina yang memasok selalu datang tiap hari. Pasokan cadangan BBM secara nasional juga tidak mengalami kendala apa pun.
"Secara nasional apa ada kekurangan nasional untuk pasokan BBM. Kan tidak ada, bisa saja, harus membangun tempat penampungan baru, tapi biayanya juga naik," ujar dia.
Menteri ESDM menjelaskan, ada beberapa jenis BBM yang disediakan di antaranya jenis kerosin atau minyak tanah, avtur, perta series, premium, BBM yang dikelola PT SPBU Total Oil, BP Migas, dan Shell.
Â
Simak video pilihan berikut ini: