Sukses

Gunung Agung Erupsi, Abu Membumbung Setinggi 2 Kilometer

Sejak kemarin, Gunung Agung sudah erupsi tiga kali.

Liputan6.com, Denpasar Aktivitas Gunung Agung kembali meningkat. Kali ini, gunung setinggi 3.142 mdpl itu erupsi menyemburkan abu vulkanik setinggi dua kilometer dari puncak kawah. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disusun oleh Anwar Sidiq, Gunung Agung erupsi pukul 03.42 Wita. 

"Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.000 meter di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 2.000 meter dan warna asap kelabu condong ke arah timur dan tenggara," tulis Anwar Sidiq dalam laporan periodik pengamatan Gunung Agung mulai pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita, Selasa (22/1/2019).

Selain itu, teramati pula sinar api di atas puncak kawah Gunung Agung. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan dan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik.

Saat ini, cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 23-24 °C, kelembaban udara 84-93 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III.

Dari aspek kegempaan, terjadi letusan satu kali, embusan satu kali, vulkanik dangkal dua kali, dan tektonik lokal satu kali. Saat ini, Gunung Agung masih berada pada level III atau siaga.

PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

 

Simak video pilihan berikut ini: