Liputan6.com, Jayapura - Balai Arkeologi Papua mengagendakan pameran situs gunung/bukit Srobu di Kelurahan Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura pada festival Teluk Humbolt yang digelar oleh pemerintah kota setempat.
"Tahun ini Balai Arkelogi Papua berencana memamerkan peninggalan-peninggalan yang ada di situs gunung/bukit Srobu," kata Kepala Balai Arkeologi Papua Gusti Made Sudarmika di Jayapura, Selasa 22 Januari 2019 dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Di bukit Srobu Jayapura itu ada benda prasejarah yang berhubungan dari budaya neolitik ke megalitik yang berumur sekitar 3000 tahun dan 700 tahun. Menurut dia, di sana ada budaya neolitik dengan kekhasan kapak-kapak halus atau kapak batu, kapak lonjong, dan juga eksbitasi cangkang kerang laut yang jumlahnya cukup banyak.
"Itu yang namanya budaya megalitik sekitar 2.000 tahun silam atau awal-awal masehilah, budaya itu berkembang," ujarnya.
Menurut dia, budaya megalitik itu ciri utamanya kebanyakan batu besar yang digunakan untuk memuja roh leluhur, baik dalam bentuk arca, atau benda yang terbuat dari batu semisal meja batu dan tiang batu, serta kursi batu.
"Ini berkaitan dengan megalitik semuanya itu produk-produk megalitik, apalagi berkaitan dengan roh leluhur, itu ada di Bukit Srobu, ini sudah kami teliti," ujarnya.
Dia mengatakan, pameran itu untuk menyadarkan masyarakat sekarang bahwa nenek moyang kita sekitar 3.000 tahun silam sudah punya budaya yang tinggi, punya komunikasi antara masyarakat yang bagus. "Ada kelompok-kelompok di bukit Srobu yang menandakan bahwa nenek moyang dulu bisa bekerja sama," ujarnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini: