Sukses

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis di Ogan Ilir Tahu Kabar IN dari Facebook

Keluarga korban pembunuhan sadis mengharapkan para tersangka mendapatkan hukuman mati karena telah menghilangkan nyawa IN.

Liputan6.com, Palembang - Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP. 2 Desa Sungai Rambutan Kec. Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) membuat keluarga korban begitu terpukul.

IN (20) menjadi korban pelecehan seksual dan pembunuhan sadis dengan cara dibakar di tengah rawa, merupakan sosok ibu muda yang mempunyai satu anak perempuan berusia 2 tahun.

Korban yang dibakar usai meninggal dunia karena benturan benda keras, sehari-hari merupakan buruh potong karet di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel. Keluarga korban pun mengetahui informasi meninggalnya IN dari media sosial Facebook.

Zulkifli Lubis (50), kakak ipar korban mengatakan, pada hari Minggu (20/1/2019), mereka kehilangan kontak IN, setelah terakhir berkomunikasi dengan kakak perempuannya.

“Dia berkomunikasi sama istri saya pada Minggu siang, setelah itu tidak ada kabar lagi. Kami mencari-cari, sampai menghubungi mantan mertuanya. Tapi ternyata mantan mertuanya juga menunggu IN yang tak kunjung datang ke rumahnya,” ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (24/1/2019).

IN biasanya mengunjungi rumah mantan mertuanya, untuk mengambil uang bulanan yang diberikan mantan suaminya untuk biaya hidup anak perempuannya.

Keesokan harinya, mereka baru mengetahui informasi tentang IN dari status Facebook salah satu rekannya, tentang penemuan mayat yang dibakar di Kabupaten Muara Enim Sumsel.

Mereka pun langsung melaporkan ke polisi tentang kehilangan salah satu anggota keluarganya. Ternyata, ungguhan wanita yang dibakar di tengah rawa tersebut adalah IN. Para anggota keluarga langsung menangis histeris melihat akhir hidup anak bungsu dari lima bersaudara ini.

“Keluarga pertama kali tahu dari Facebook. Waktu jenazahnya di bawa ke Polres Ogan Ilir, ciri-ciri yang disebutkan memang cocok. Dari anting, jam tangan, gesper dan kerangka ponselnya,” ujarnya.

Setelah mengecek kepastiannya, mereka meyakini warga Kabupaten Ogan Ilir yang tewas dibakar tersebut adalah IN. Pada hari Selasa (22/1/2019), pihak keluarga langsung menyusul ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, untuk melihat langsung jenasah korban.

 

2 dari 2 halaman

Minta Hukuman Mati

Menurut Sasi Karani (27), kakak perempuan korban, dia yang paling dekat dengan korban namun tidak mengetahui apa masalah yang membuat adiknya tersebut bisa menjadi korban pembunuhan sadis.

“Kita sekeluarga tidak tahu apa masalahnya, karena korban memang agak tertutup. Para tersangka juga tidak ada yang kita kenal,” katanya.

Sebelum kejadian, para keluarga tidak mendapatkan firasat apapun, sampai jenasah IN ditemukan. Namun, dalam satu bulan terakhir, korban terlihat lebih pendiam dari biasanya.

Burhan, ayah korban mengharapkan, para tersangka bisa mendapatkan hukuman yang setimpal, bahkan nasibnya bisa sama dengan anaknya yang dibunuh dengan cara dibakar.

“Kita juga ingin dia (para pelaku) dibakar, mau mereka dihukum mati. Kita ingin proses hukum seberat-beratnya. Kami mohon bagi tersangka yang belum tertangkap, serahkan diri saja ke pihak kepolisian,” ujarnya.

Lima orang tersangka yang membunuh IN yaitu MA, FE, FR, YA dan AS. Empat dari lima tersangka sudah ditangkap pihak kepolisian di Kabupaten Muara Enim. Sedangkan satu orang yang diduga menjadi otak pembunuhan, AS, masih jadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sumsel.

Video Terkini