Sukses

Mahfud MD Sebut Golput Perilaku Putus Asa

Demokrasi itu tanggung jawab, dan menyalurkan suara di pemilihan umum itu adalah tanggung akibat. Makanya harus memilih, karena lahirnya pemimpin negara itu dari yang dipilih

Liputan6.com, Makassar - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Sulawesi Selatan untuk berpartisipasi dalam Pilpres 17 April 2019 mendatang. Menurut dia, ajakan golput adalah sikap pengecut. Dan perbedaan pilihan bukan lantas menjadikan kita bermusuhan.

"Memilih itu adalah hak konstitusi, dan golput itu orang putus asa. Karena jauh sebelumnya demokrasi itu memang sudah jelek sejak digagas di jaman Yunani. Dan sejak itu pula perbedaan pilihan sudah ada," kata Mahfud MD dalam forum sarasehan kebangsaan yang digelar Gerakan Suluh Kebangsaan, di Kota Makassar, Kamis (24/1/2019).

Dia menambahkan, pesta demokrasi lima tahun sekali itu tanggungjawab dalam berbangsa dan bernegara. Dengan partisipasi lewat pemilu, warga bangsa menjadi berhak mengawal dan mengkritisi kerja pemimpin.

Lebih jauh Mahfud berpesan, agar tidak mudah terprovokasi apalagi sampai terpecah karena berita hoaks. Masyarakat harus lebih jeli dan berani mencari kebenaran informasi.

"Demokrasi itu tanggung jawab, dan menyalurkan suara di pemilihan umum itu adalah tanggung akibat. Makanya harus memilih, karena lahirnya pemimpin negara itu dari yang dipilih," jelas Mahfud.

Srasehan kebangsaan yang dikemas dalam diskusi kreatif dan interaktif hanya berlangsung di 10 kota di Indonesia, yang di awali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tujuan gerakan suluh kebangsaan, tak lain untuk mengajak berbagai elemen masyarakat membangun kesadaran berbangsa, dan bernegara yang Berbhinneka Tunggal Ika dengan meningkatkan toleransi dan memperluas esensi keadilan sosial di Indonesia.

Akademisi Unhas dan budayawan Sulawesi Selatan, Nurhayati Rahman mengaku bangga bisa duduk sejajar dengan tokoh nasional sekelas Mahfud MD dalam forum sarasehan kebangsaan.

"Kegiatan seperti ini sangat penting untuk gerakan membanguan ruang kesadaran untuk tidak meninggalkan nilai kearifan-kearifan kecil kita di tengah serbuan berita bohong di internet," kata Nurhayati Rahman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.