Liputan6.com, Pekanbaru - Sungai Siak menjadi nadi bagi masyarakat Kota Pekanbaru serta Kabupaten Siak. Dulunya, kapal-kapal pedagang dari Malaysia dan Singapura hilir mudik untuk mengangkut dagangan.
Raja-raja Kerajaan Siak Sri Indrapura juga menjadikan sungai ini untuk memperluas kekuasaan hingga sampai ke Selat Malaka.
Baca Juga
Terlepas dari itu, sungai terdalam di Indonesia ini menyimpan cerita mistis di balik tenangnya arus di permukaan.
Advertisement
Cerita itu mulai dari adanya gajah putih yang selalu keluar dari perairan hingga sepasang buaya putih, ikan duyung, dan seekor naga yang pernah dikabarkan muncul ke permukaan dan akhirnya menghilang.
Banyak warga yang percaya bahwa hewan-hewan misterius itu adalah perwujudan dari makhluk halus yang mendiami Sungai Siak. Hanya saja dari sekian cerita itu, keberadaan sepasang buaya putih dan sosok disebut raja masih hidup sampai sekarang.
Konon, sosok raja ini masih mendiami sebuah rumah di pinggir Sungai Siak, tepatnya di bawah jembatan Siak III. Rumah ini sampai sekarang masih terawat karena dijadikan cagar budaya oleh pemerintah setempat.
Rumah Tuan Kadi namanya. Dibangun sebelum tahun 1895, bangunan berarsitektur Melayu itu menjadi tempat singgah raja-raja Kerajaan Siak sebelum meneruskan perjalanan.
Penuturan warga sekitar, tidak ada yang berani mendiami rumah itu, bahkan penjaga yang diberikan kepercayaan untuk membuka jendela di sana setiap harinya. Sosok raja ini disebut pernah menampakkan diri kepada pekerja pemugaran rumah itu berpenampilan raja-raja melayu.
"Dulu kata pekerja, ada yang mengintip dari jendelanya. Sosok tinggi dan besar, warga di sini percaya itu raja yang pernah singgah di sana," ucap Vera, yang rumahnya hanya beberapa meter dari sana, Rabu 23 Januari 2019.
Sepasang Buaya Putih
Vera menyebut rumah orang tuanya hanya beberapa meter dari Rumah Tuan Kadi. Karena ada perluasan halaman rumah serta pembangunan tanah, terjadilah penggusuran.
Dulu, sempat ada orang memberanikan diri tinggal tapi tidak lama. Kejadian aneh sering terjadi, penghuninya sering berpindah tempat secara tak sadar.
"Kadang dipindah ke tangga, kadang di dapur, siapa yang kuat tinggal karena kejadiannya setiap malam. Selain itu, karung beras sering berpindah-pindah, dari dapur kadang sampai ke tangga," terang Vera.
Vera juga menyebut pinggiran Sungai Siak juga dididami sepasang buaya putih besar. Cerita turun-temurun, buaya putih itu selalu memperlihatkan diri sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu yang besar.
"Sewaktu masih kecil, magrib itu dilarang mandi oleh orang tua. Katanya buaya putih sering keluar," ucap Vera.
Terakhir pada 2018 lalu, di mana ada dua buaya muncul ke permukaan. Lokasinya tak jauh dari jembatan tapi warnanya tidak putih.
Sebagian warga percaya, sosok raja dan sepasang buaya putih itu punya hubungan dan bertugas menjaga Sungai Siak. Namun, cerita tetaplah cerita karena hingga kini belum ada dokumentasi terkait penampakannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement