Sukses

Seramnya Rambut Hantu Banyu Sungai Musi

Makhluk astral bernama Hantu Banyu Sungai Musi menjadi legenda warga Sumsel. Ketika ada korban tenggelam di sungai Musi, diyakini karena jeratan rambut hantu banyu.

Liputan6.com, Palembang - Kisah misteri Hantu Banyu di sepanjang aliran Sungai Musi di Sumatera Selatan (Sumsel) bukan hanya mitos. Warga Sumsel yang melihat langsung sosok makhluk astral yang menakutkan ini.

Hantu Banyu dikenal sebagai salah satu penunggu di Sungai Musi yang berwujud seperti wanita. Makhluk astral ini mempunyai rambut yang sangat panjang dan berjubah putih. Warga percaya, rambut panjangnya inilah yang kerap kali digunakan untuk menarik para korban tenggelam ke dalam Sungai Musi.

Wijaya (32), warga Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang pernah beberapa kali melihat penampakan sosok makhluk halus, yang mirip dengan gambaran Hantu Banyu yang sering diperbincangkan.

Sekitar awal bulan Januari 2019, Wijaya bersama dua temannya memilih menghabiskan malam dengan menikmati semilir angin di tepian Sungai Musi, tepatnya di Kelurahan 3 Ulu Palembang. Mereka duduk di atas kapal tongkang nelayan yang disandarkan di dermaga Sungai Musi.

Di atas tongkang yang berukuran besar, Wijaya dan kedua temannya memilih duduk di buritan kapal khas Sumsel ini sembari melihat kerlip lampu di Jembatan Ampera. Setelah asyik mengobrol, Wijaya merasa ada yang aneh dengan tubuhnya yang dirasanya semakin berat.

"Kalau ada sesuatu yang aneh, punggung saya selalu terasa berat. Saya penasaran dan menoleh ke belakang. Ternyata ada sosok wanita dengan rambut yang sangat panjang, duduk di tepian tongkang yang kami naiki, padahal itu baru pukul 21.00 WIB," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (24/1/2019).

Pria yang berprofesi sebagai wirausaha ini melihat dengan jelas sosok Hantu Banyu dengan rambut terurai di lantai tongkang. Rambut panjang hitam makhluk halus itu hampir mengenai kaki salah satu temannya.

Wajah Hantu Banyu itu juga sangat putih, namun dia tidak melihat secara jelas mata sosok tersebut. Kedua tangan makhluk astral tersebut sedang memegangi rambutnya yang panjang.

"Saya ketakutan tapi mau memberitahu teman-teman itu, mulut saya seperti tidak bisa berbicara. Jadi saya memilih untuk mengirim pesan di WhatsApp," ujarnya.

Nahasnya, salah satu temannya tidak membaca pesan yang dikirim Wijaya. Suasana pun dirasanya semakin mencekam.

Dia berusaha untuk mengeluarkan suara dari mulutnya namun terlalu berat. Tiupan angin di Sungai Musi yang dingin, semakin melengkapi rasa takut Wijaya.

 

2 dari 3 halaman

Sering Muncul

Sekitar lima menit kemudian, Wijaya akhirnya bisa berbicara dan langsung mengajak kedua temannya untuk berpindah tempat nongkrong.

Dia tidak berani menoleh ke belakang, karena takut ada yang lebih menyeramkan lagi. Mereka pun langsung masuk ke perkampungan dan bercerita tentang sosok Hantu Banyu tersebut.

"Saat sudah jauh, baru saya beritahu kalau ada Hantu Banyu di belakang kita. Apalagi rambutnya sampai menjuntai panjang, itu yang kata orang-orang digunakannya untuk menjerat dan menarik korban ke dalam Sungai Musi," katanya.

Beberapa tahun sebelumnya ternyata Wijaya pernah melihat hal serupa. Dia bersama temannya melintasi salah satu jembatan yang baru dibangun di kawasan Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Ketika mereka berhenti di atas jembatan tersebut, Wijaya melihat sosok makhluk astral yang sama. Wanita berjubah putih itu terlihat sedang duduk di tepi Sungai Musi sekitar pukul 23.00 WIB.

"Rambutnya sangat panjang dan menjuntai sampai ke dalam Sungai Musi. Saya melihatnya dari kejauhan dan wajahnya tertutup rambutnya. Karena takut kami langsung pergi dari jembatan itu," ujarnya.

Kisah mistis Hantu Banyu juga pernah dialami salah satu keluarga Reni, warga Lemabang Palembang. Reni mempunyai salah satu keponakan berusia sekitar 10 tahun yang tinggal di luar kota Palembang.

Simak video menarik sungai Musi berikut:

3 dari 3 halaman

Korban Hantu Banyu

Pada saat libur sekolah, keponakannya menginap di salah satu rumah keluarganya di tepian Sungai Musi di Kelurahan 16 Ilir Palembang. Rumah panggung berbahan kayu ini, mempunyai tangga kayu yang mengarah langsung ke aliran Sungai Musi.

Sore hari, keponakannya berjalan ke tangga belakang sendirian. Tangga tersebut memang sering digunakan untuk menghubungkan rumah dan tepian Sungai Musi saat mandi atau mencuci perabot rumah tangga.

"Memang biasa keluarga di sana mandi sore di Sungai Musi. Tiba-tiba saat magrib, keponakan saya tidak ada di dalam rumah. Waktu dicari di belakang rumah juga tidak ada, hanya sandalnya saja yang ada," katanya.

Seluruh keluarga pun cemas karena keponakan Reni tidak ditemukan sampai keesokan harinya. Namun beberapa hari kemudian, jenasah keponakannya muncul tepat di dekat tangga rumah kayu tersebut.

Mereka yakin, keponakan Reni menjadi korban Hantu Banyu. Karena saat ditemukan, kepala bagian atasnya sudah berlubang. 

Keponakannya juga diduga terpeleset karena menginjak rambut Hantu Banyu, yang memang mengincar keponakannya.

"Kata warga, kepalanya itu memang dilubangi Hantu Banyu untuk mengisap isi otak keponakan saya. Dan memang tubuhnya dikembalikan lagi tepat di lokasi keponakan saya tercebur," ujarnya.