Sukses

Ribuan Orang Terdampak Banjir Boalemo Gorontalo

Banjir yang melanda Kabupaten Boalemo, Gorontalo, dianggap yang terparah dalam sejarah. Apa penyebabnya?

Liputan6.com, Gorontalo - Curah hujan yang tinggi pada Minggu sore (27/1/2018) membuat empat kecamatan di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, terendam banjir setinggi 1 meter. 

Menurut data BPBD Boalemo, banjir menerjang 9 desa yang ada di Kecamatan Tilamuta, Botumoito, Dulupi, dan Wonosari. Luapan banjir bahkan sempat menutup jalan trans Sulawesi sehingga menganggu arus kendaraan yang ingin melintasi daerah itu.

Masrun Ajiba (55), warga Tilamuta kepada Liputan6.com menuturkan, tak ada yang bisa dilakukan karena air datang secara tiba-tiba mengenangi rumahnya. Akibatnya, seluruh perabotan rumah terendam, bahkan botol-botol bensin jualannya hanyut terbawa air.

"Sebenarnya pada sabtu kemarin juga terjadi banjir dan sempat surut. Minggu sore banjir lagi dan ini paling parah," katanya.

BPBD Boalemo mengungkap, sebanyak 1.657 kepala keluarga menjadi korban banjir. Para keluarga terdampak banjir itu tersebar di 9 desa, dengan rincian Desa Pentadu Barat terdapat 161 jiwa, Desa Mohungo 1.245 jiwa, Desa Piloliyanga 630 jiwa, Desa Ayuhulalo 967 jiwa, Desa Lamu 750, Desa Limbato 161 jiwa.

"Sedangkan di Desa Hungayonaa sebanyak 157 jiwa, Desa Potanga 557 jiwa serta Desa Dulupi 1.152 jiwa," kata Fathalina Podungge, Kepala BPBD Kabupaten Boalemo, Senin (28/1/2019).

 

2 dari 2 halaman

Penyebab Banjir

BPBD Boalemo juga menjelaskan, banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terparah, yang disebabkan air limpahan dari tempat yang lebih tinggi. Sementara di Kecamatan Tilamuta dan Botumoito, banjir disebabkan meluapnya air Sungai Ayuhulalo.

"Di Kecamatan Botumoito ada dua tanggul yang jebol," imbuhnya.

Fathalina mengatakan, BPBD Boalemo dibantu instansi terkait terus melakukan penanganan untuk para warga yang terdampak banjir. Hingga Senin dini hari, posko banjir berupa dapur umum telah didirikan untuk menyiapkan makanan kepada para korban.

"Sudah 1.600 nasi bungkus terus didistribusikan hingga Senin dini hari," ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: