Liputan6.com, Palembang - Pelarian AS (32), otak pelaku pembunuhan sadis IN (20), wanita yang dibakar di tengah rawa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya terhenti.
AS yang merupakan kekasih korban menyerahkan diri ke pihak kepolisian, setelah merasa ketakutan selalu diteror oleh bayang-bayang korban.
Warga Kecamatan Talang Taling, Kabupaten Muara Enim Sumsel, ini dijemput anggota Jatanras Polda Sumsel, di rumah kaca, di Kelurahan Kemang Agung, Kertapati Palembang pada Jumat (25/1/2019) malam, sekitar pukul 21.30 WIB.
Advertisement
Penangkapan AS diwarnai Isak tangis orang tua pelaku. Namun, keluarga pelaku bertindak kooperatif dengan tidak menghalangi anggota kepolisian saat mengamankan AS.
Baca Juga
Usai membunuh dan membakar tubuh IN, AS bersembunyi di beberapa lokasi di sekitar Sumsel, seperti di Belitang, Kabupaten Lahat, Oku Timur, Lubuk Linggau, Kota Prabumulih, hingga ke Palembang.
Namun, otak pembunuhan sadis di Kabupaten Ogan Ilir Sumsel ini, merasa diteror oleh hantu korban.
"Saya berpindah-pindah tempat menggunakan sepeda motor. Tapi tidak tenang, dikejar korban terus. Saya terus ketakutan, makanya menyerahkan diri agar tidak dihantui IN," ujarnya saat diinterogasi pihak Jatanras Polda Sumsel, saat ditulis Senin (28/1/2019).
AS pun tidak pernah tidur tenang dan selalu melanjutkan pelariannya. Saat di Palembang, AS mampir ke rumah keluarganya.
Ternyata di sana orangtuanya sudah menunggu AS. Pelaku langsung merasa menyesal telah menghabisi kekasihnya dan berniat menyerahkan diri.
"Saya tidak tahu kalau ada orangtua saya di sana. Mereka juga mendukung saya untuk bisa bertanggung jawab atas perbuatan saya," katanya.
Dia mengakui motif pembunuhan IN berawal dari utang korban yang merupakan warga Kabupaten Ogan Ilir tersebut. Utang tersebut merupakan pembelian narkoba jenis sabu yang digunakan korban bersama AS.
"Dia sering pakai sabu dan tidak pernah bayar, total utangnya Rp 1,5 juta. Saya tagih, tapi IN tidak mau bayar," ungkapnya.
Â
Utang Narkoba
Kekesalan AS semakin memuncak, ketika IN menyindir sabu yang dijual AS merupakan kualitas yang kurang bagus.
Nada bicaranya yang terkesan merendahkan AS, membuat pelaku naik pitam dan berniat menghabisi nyawa IN.
"Katanya sabu saya tidak bagus sambil bicara tidak jelas. Itu yang buat saya emosi," ujarnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pelaku menyerahkan diri setelah pihaknya memberikan ultimatum akan menindaktegas pelaku saat penangkapan.
"Dari laporan Dirkrimum Polda Sumsel, pelaku diserahkan pihak keluarga karena takut disikat habis oleh anggota polisi," katanya.
Hari Senin ini, Polda Sumsel akan menggelar rekonstruksi pembunuhan sadis di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jalan Kebun Sawit Dusun IV SP 2 Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Advertisement