Liputan6.com, Bandung Suasana haru menyelimuti proses pemakaman politikus dan aktivis senior Abdul Rahman Tolleng (81), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibarunai, Jalan Sarijadi, Kota Bandung. Rahman dimakamkan pada Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Jenazah Rahman yang dibawa menggunakan satu unit mobil ambulans sampai ke TPU yang lokasinya berjarak 2 kilometer dari rumah duka. Tak berselang lama, keluarga dan kerabat mantan pemred Suara Karya itu mulai membopong peti berisi jenazah ke dalam TPU.
Istri mendiang Rahman Tolleng, Tati Rahman sempat menangis beberapa kali saat melihat jenazah suaminya hendak dimasukkan ke liang lahat. Tak hanya sang istri, anak-anak dari Rahman pun sempat menangis saat melihat ayahnya dimakamkan.
Advertisement
Setelah jenazah Rahman terkubur, dua orang perwakilan negarawan menyampaikan kata-kata perpisahan. Mulai dari Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI, Sarwono Kusumaatmadja hingga Menteri Hukum dan Perundang-undangan di era Gus Dur, Marsillam Simanjuntak.
Mulanya, Marsillam, rekan Rahman sebagai aktivis mengenang keakraban semasa hidup mendiang. Menurutnya, Rahman Tolleng merupakan sosok tauladan bagi generasi penerus bangsa.
"Sikapmu yang mementingkan kehormatan diri, martabat dan tidak pernah dilepaskan di dalam usaha mencapai tujuan itu akan selalu kami ingat dan akan selalu jadi ilham bagi teman-temanmu terutama kepada generasi yang lebih muda," kata Marsillam.
Dengan penuh ketegaran Marsillam melanjutkan kata-kata perpisahan kepada sahabatnya.
"Saya atas nama kawan kawan Rahman Tolleng baik yang seusia, baik yang lebih muda usianya mau mengucapkan selamat jalan, bung," ujarnya.
"Selamat jalan, semoga kita bisa bertemu selalu di dalam ilham dan kenangan," sambung Marsillam.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: