Liputan6.com, Garut - Reaktivasi kereta api jalur Cibatu - Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang tengah dikebut pemerintah tahun ini memberikan banyak keuntungan. Tidak hanya menghindari kemacetan, namun biaya ongkos perjalanan yang akan dikeluarkan warga, sangat murah dan terjangkau.
"Nanti dari Garut ke Jakarta bapak ibu cukup bayar Rp 30 ribu," ujar Direktur SDM dan Umum PT KAI R. Ruli Adi, saat sambutan pembagian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, kepada ratusan warga Cibatu, yang terampak reaktivasi, Kamis (31/1/2019).
Seperti diketahui harga tiket bis umum dengan jarak tempuh terminal Guntur Garut – Jakarta yakni Rp 55.000 untuk sekali perjalanan, bahkan harga itu menjadi naik dikisaran Rp 75-Rp 100 ribu, jika menggunakan jasa amgkutan travel dengan tujuan dan rute yang sama.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ruli, sesuai dengan titah negara, pelaksanaan reaktivasi kereta api secara nasional terutama di wilayah Jawa Barat, diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Kalau secara ekonomi (tiket murah) jelas tidak masuk, ini paling utama didahulukan untuk kepentingan masyarakat dulu,”ujar dia.
Selain harga yang murah, pengaktifan kembali jalur lama yang telah mati suri, diharapkan mampu menjadi alternatif bagi moda transportasi perjalanan warga, di tengah ancaman kemacetan lalu lintas darat yang kian meningkat. “Sarana paling efektiif dan efisien untuk moda umum ya kereta api,” ujar dia.
Tahun ini, rekativasi jalur Cibatu-Garut akan menjadi program reaktivasi pertama yang dikebut pemerintah. Ditengah proses pembersihan bangunan dan pemberian uang kerohiman, direncanakan seluruh progres pembangunan kelar tahun ini.
“Harapan utamanya nanti bukan paling banyak warga naik kereta sehingga PT KAI untung, tapi membangkitkan lagi ekonomi masyarakat,” ujar dia kembali menjelaskan upaya reaktivasi yang dilakukan pemerintah.
Kepala PT KAI Daop II Bandung Saridal menambahkan, saat ini progres pembangunan reaktivasi jalur Cibatu-Garut Kota masih sesuai on the track. Perinciannya, pendataan warga terdampak hampir 100 persen, kemudian pembayaran uang kerohiman tellah mencapai 50 persen.
Sedangkan pembongkaran bangunan yang berada di atas bantaran rel, yang akan digunakan sebagai track perlintasan kerata, baru mencapai 30 persen. “Mudah-mudahan akhir Februari selesai (pembongkaran bangunan),” ujar dia.
Program CSR Perusahaan
Sementara itu, sebagai bentuk tanggung jawab sosial, perusahaan transportasi plat merah milik pemerintah itu, menggelar pasar murah sebanyak 330 paket sembako bagi warga Cibatu. Warga yang berminat mendapatkan paket sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, dan gula pasir 1 kilogram seharga Rp 113.000 itu, cukup menebusnya seharga Rp 25 ribu.
Rencannya uang pembelian warga yang telah membeli paket itu, akan kembali disumbangkan kepada 33 anak yatim @Rp 250.000 per anak. “”Total bantuan yang diberikan KAI adalah Rp 45.920.000,” ujar Ruli menambahkan.
Selain di Garut, pelaksanaan pasar murah bagi warga terdampak reaktivasi kereta api juga dilaksanakan di daerah lain, dengan upaya itu ada hubungan dinamis kedua arah antara warga dengan PT KAI, sebagai perusahaan negara. “Cuma memang beda jumlahya tergantung kebutuhan,” kata dia.
Ruli menambahkan, selain pasar murah, bantuan lain yang diberikan perusahaan bagi warga terdampak reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut, yakni pemberian bantuan sebesar Rp 575 juta untuk pembangunan Masjid dua lantai Al-Baital Ma’mur di kampung Cibodas Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut.
“Bantuan CSR ini kami berikan sebagai tanggung jawab sosial KAI terhadap masyarakat di wilayah Kecamatan Cibatu,” ujar R. Ruli menambahkan.
Dengan adanya bantuan dan kepedulian itu, lembaganya berharap masyarakat lebih mencintai Kereta Api dan mendukung pada program reaktivasi Cibatu-Garut. “Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ujar dia menutup pembicaraannya.
Ketua DKM Masjid Baital Ma’mur Ustad E. Suryana mengaku bangga dengan perhatian yang diberikan pihak PT KAI. Menurutnya, selama ini masyarakat sekitar menunggu adanya perhatian pemerintah dengan proses reaktivasi kereta, terlebih satu-satu faslitas masjid yang biasa digunakan warga terkena imbas pembangunan itu.
"Semoga bantuan itu memberikan motivasi masyarakat untuk lebih giat dalam beribadah," ujarnya.
Advertisement