Sukses

Momen Lepas Burung Imlek yang Dinanti Pengunjung Vihara Palembang

Beragam tradisi umat Tionghoa saat Perayaan Imlek di Vihara Dewi Kwan Im Palembang menarik perhatian warga.

Liputan6.com, Palembang - Perayaan Imlek tidak hanya membawa kebahagiaan saja bagi para umat Tionghoa, tapi juga warga Palembang lainnya. Tradisi melepaskan burung pipit saat perayaan Imlek juga, menjadi salah satu yang dinanti para pengunjung vihara.

Salah satu lokasi klenteng imlek yang banyak diramaikan pengunjung yaitu Vihara Dewi Kwan Im, yang berlokasi di Kelurahan 10 Ulu Palembang. Vihara yang berada di dekat tepian Sungai Musi Palembang ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Pada malam perayaan Imlek di Vihara Dewi Kwan Im, ratusan lampu menghiasi halaman vihara. Kerlap-kerlip lampu ini yang membuat para pengunjung yang bukan umat Tionghoa, berbondong-bondong datang ke vihara ini.

Ada juga salah satu tradisi yang dinanti para pengunjung, yaitu melepaskan burung pipit terbang. Biasanya banyak pedagang burung pipit sudah berjualan hewan bertelur ini, untuk melengkapi tradisi perayaan Imlek.

Resti, warga Kelurahan 2 Ilir Palembang mengatakan, tradisi melepas burung pipit hanya bisa dilihat setahun sekali.

“Melihat reaksi para umat Tionghoa melepas burung pipit itu membuat saya merasa senang. Meskipun bukan tradisi saya, namun ini tradisi yang unik,” ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (31/1/2019).

Di Vihara Dewi Kwan Im Palembang ini juga banyak didatangi para fotografer, yang ingin mengabadikan tradisi umat Tionghoa. 

Saat para umat Tionghoa sedang beribadah, membakar dupa dan menyembah patung dewa-dewa, para pengunjung dari Kota Palembang, tidak melewatkan momen untuk memotret tradisi tahunan ini.

Tradisi ini juga membawa keberuntungan bagi Apriansyah, warga SP Padang, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Sebelum perayaan Imlek, dia sudah berburu burung pipit di dalam hutan untuk dijual.

 

2 dari 2 halaman

Burung Pembawa Berkah

Usaha ini sudah dilakoninya sejak beberapa tahun terakhir dan keuntungannya cukup menggiurkan. Dia biasanya membawa sekitar 150 ekor burung pipit yang dimasukkannya ke dalam kandang.

Setiap tahun dia selalu berjualan di VIhara Dewi Kwan Im, karena pengunjungnya sangat banyak dibanding vihara lainnya di Palembang.

“Saya biasa jual per kandang yang berisi 10 ekor burung pipit. Kalau harga tahun lalu Rp 30.000 untuk satu kandang dan Rp 3.000 untuk satu ekornya. Tapi nanti lihat harga pasaran nanti saja berapa,” ujarnya.

Dalam satu hari, Apriansyah bisa menjual paling sedikit 80 ekor burung pipit ke jemaah Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang.

Indri, salah satu umat Tionghoa yang sering beribadah di Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang, sering membeli burung pipit untuk melengkapi ibadahnya saat perayaan Imlek.

"Tradisi ini untuk amal yang bagus, memang tradisi setiap tahun. Jadi saya tidak ingin melewatkan momen ini,” ujarnya.