Sukses

Menikmati Kuasa Tuhan dari Puncak Suroloyo di Kulon Progo

Masuk ke lokasi ini hanya cukup membayar lima ribu rupiah saja. Pengunjung bisa naik ke puncak Suroloyo dengan menaiki ratusan anak tangga.

Liputan6.com, Kulon Progo - Menikmati matahari terbit di pagi hari memang mangasyikkan, apalagi melihatnya langsung dari puncak bukit Menoreh. Spot yang dituju jelaslah puncak Suroloyo di desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesona alam, dingin, dan sejuk sangat terasa di puncak Suroloyo. Pohon kopi dan teh mewarnai sepanjang perjalanan di Dusun Keceme, Desa Gerbosari. Semua kuasa Tuhan.

Hanya membayar lima ribu rupiah saja, pengunjung bisa naik ke puncak Suroloyo. Namun syaratnya stamina harus prima lantaran pengunjung akan menaiki ratusan anak tangga.

"Lelah juga naik ke puncak. Cari foto yang bagus pokoknya. Saran saya sarapan dulu sebelum naik," kata Ihwan pengunjung asal Jogja yang berprofesi sebagai fotografer itu, beberapa waktu lalu.

"Katanya juga bisa foto Borobudur dari sini," katanya.

Sayang, pagi hari itu kabut datang cukup lama sehingga pemandangan di sekitar puncak Suroloyo tidak terlihat.

"Alam tidak bisa diprediksi. Awalnya cerah begitu sampai atas malah kabut," kata Cucu pengunjung lainnya.

Cucu mengaku membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke puncak Suroloyo. Tangga vertikal membuat perjalanan menuju puncak Suroloyo aman.

Kabut tebal yang datang ke puncak Suroloyo membuat pengunjung gagal melihat Borobudur dari puncak Suroloyo. Ia pun hanya melihat suasana alam dekat Suroloyo saja. "Borobudur sebelah sana keliatan dikit tapi ya ga terlihat," katanya.

2 dari 2 halaman

Kopi Menoreh

Puncak Suroloyo juga menawarkan kopi khas Kulon Progo yaitu kopi Menoreh. Salah satunya Kopi Menoreh Pak Rahmat di Madigondo, Sariharjo, Samigaluh, Kulonprogo,m tidak jauh dari puncak Suroloyo. Kedai ini menyajikan kopi arabika maupun robusta.

"Kita punya lahan dan produksi sendiri kopinya," kata Rohmat pemilik kedai menoreh.

Banyak dari pengunjung di puncak Suroloyo langsung datang ke kedainya. Bahkan tidak hanya pengunjung lokal tapi dari mancanegara. "Biasanya habis liat Sunrise pulang ke sini ngopi sama breakfast," ujarnya.

Rohmat mengatakan, kopi andalan di kedainya adalah kopi lanang. Kopi ini dikenal dapat menambah stamina dan mengurangi migrain.

"Ada juga kopi ijo, kopi ini bisa untuk obat asam urat, diet dan kolesterol," ujarnya.

Kopi lainnya yang sering dipilih adalah kopi luwak yang terkenal mahal diluar negeri. Kopi luwak buatannya berasal dari luwak liar yang memakan kopi dikebunnya.

"Kopi itu kita kumpulkan sedikitdemi sedikit, dia (luwak) yang milih kopi yang enak jadi bukan luwak yang dikuring ini liar. Rasanya beda," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini: