Sukses

Spirit Jihad Jaringan Pesantren Tradisional Garut Menangkan Jokowi - Ma'ruf Amin

Sebagai basis pesantren tradisional di Jawa Barat, dukungan suara kalangan kiai dan santri pesantren Garut, cukup besar untuk memenangkan Capres Jokowi-Maruf Amin pada pilpres 17 April mendatang.

Liputan6.com, Garut Jaringan pondok pesantren (ponpes) tradisional kabupaten Garut, Jawa Barat siap memenangkan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin, pada Pilpres 17 April mendatang.

Dimotori pesantren al Miftahussaadah, pesantren tertua di Garut, para ajengan pimpinan ponpes Garut tradisional atau pesantren salafi biasa masyarakat menyebut, siap memberikan dukungannya pada capres nomor urut 01 ini.

"Dengan mohon ridho Allah, para kiai, ulama, dan tokoh masyarakat mendukung Ma'ruf Amin untuk menjadi wakil Presiden dan pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia," ujar KH Saep Kurnia dalam Hallaqoh Kebangsaan dan doa bersama untuk kelancaran pemilu 2019 di Garut, Sabtu (2/1/2019).

Menurutnya, kiprah dan kerja Presiden petahana Jokowi telah dirasakan rakyat Indonesia. Selain itu, pemilihan wakil dari kalangan ulama menunjukan sikap negarawan Jokowi terhadap kalangan pesantren.

"Kami mau Indonesia ini dipimpin yang benar-benar ulama, bukan yang cuma dekat dengan ulama," ujar dia.

Kehadiran kiai Ma'ruf sebagai pengurus besar PBNU, mampu menjembatani suara ulama dalam memberi masukannya bagi pembangunan bangsa. "Ini spirit jihad menyatunya ulama dan umara untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.

Ketua panitia Hallaqoh kebangsaan Dede Jawawi menambahkan, hasil ijtihad ulama dalam pembahasan hallaqoh kebangsaan, memutuskan memilih pasangan Jokowi-Maruf Amin.

"Perlunya memilih Jokowi-Ma’ruf karena mempunyai latar belakang agama yang kuat dan agar dapat memimpin Indonesia dengan hati yang ikhlas," ujarnya.

Untuk merealisasikan kemenangan Jokowi-Maruf Amin di Garut, semua santri dan masyarakat rempug memberikan suaranya kepada capres nomor urut satu, pada pemilihan 17 April mendatang.

"Apabila kita salah memilih dan menyoblos dalam 30 detik di bilik suara, jangan sampai efeknya kita rasakan hingga 5 tahun ke depan," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: