Sukses

Detik-Detik Mencekam Pembunuhan Sadis di Pulau Buru

Seorang pemuda di Pulau Buru nekat mengakhiri nyawa tiga anggota keluarganya dengan sadis.

Liputan6.com, Buru - Suasana tenang di Desa Waesama Kecamatan Waemesing Kabupaten Buru Selatan-Maluku sontak berubah menjadi riuh.

Teriakan minta tolong datang silih berganti dari warga terutama para ibu yang menyaksikan tindakan keji NN (27) membantai IS (37), istri kakaknya dan keponakannya, FN (1), serta FP (7) anak dari kakak kandungnya pada pukul 18.30 WIT, Sabtu (2/2/2019).

Peristiwa pembantaian ini diduga karena konflik asmara, pelaku ditolak cintanya oleh IS yang telah ditinggal meninggal suaminya, yang tidak lain adalah kakak NN. Kakak ipar NN itu justru lebih menyukai kakak NN yang lain, adik dari almarhum suaminya.

Sudah sering pelaku mendekati korban, tapi rayuan pelaku tak digubris. Korban bahkan sering memarahi pelaku. Upaya mendekati korban makin menjadi-jadi setelah istri pelaku kabur dari rumah kerena tak tahan dituding memiliki ilmu hitam.

Merasa kesal dengan tindakan korban dan pihak keluarga, pelaku lalu menyusun siasat untuk membunuh korban. Pada tanggal 31 Januari 2019, korban pergi ke rumah saudaranya di Dusun Waeula. Dia menyiapkan senjata dengan mengasah pedang.

Dengan percaya diri, pedang yang sudah tajam dibawa masuk ke rumah yang menjadi tempat kejadian perkara. Rumah ini milik suami korban dan ditinggali korban, ibu, dan kakak pelaku, serta anak dari kakaknya yang juga menjadi korban keganasan pelaku. Pedang itu disimpan di bawah tempat tidur kamar korban.

Pukul 18.30 WIT, IS sedang menggendong keponakannya di ruang keluarga. Ibu pelaku pun asyik menonton televisi bersama tiga cucunya.

Pelaku kemudian keluar dari kamar tidur, tanpa basa-basi leher IS langsung ditebas dari arah belakang. Pedang itu pun ikut mengiris punggung FN, balita tak berdosa yang digendong IS. Keduanya langsung tersungkur ke lantai.

Ibu pelaku bersama tiga cucunya tak dapat berbuat banyak hanya bisa menyelamatkan diri ke luar rumah.

 

2 dari 2 halaman

Keponakan Jadi Sasaran Kekesalan

Setelah kedua korban sudah tak bernyawa, pelaku kabur dari arah depan rumah menuju hutan untuk bersembunyi. Sayangnya, setelah 50 meter berjalan, pelaku melihat FP sedang duduk di atas kursi plastik di teras rumahnya.

Pelaku mendekati FP dari arah depan dan langsung menghunus pedang yang masih berlumuran darah dua korban sebelumnya ke wajah FP, seketika FP tewas. Wajah FP nyaris terbelah dua.

Menurut keterangan warga, usai menghabisi tiga korban, pelaku melarikan diri ke arah hutan. Namun, saat itu, warga mengira pelaku masih berada di TKP. Warga yang mendengar teriakan minta tolong sempat berkumpul dan melempari rumah korban.

Kasubag Humas Polres Pulau Buru, Ipda. Dede Syamsudin Rifai menerangkan, saat ini pelaku telah ditahan dan sedang dalam proses hukum lanjutan.

Sebelum ditangkap polisi, pelaku sempat tidur di hutan beralaskan dedaunan. Siangnya pelaku turun ke sungai hendak mencuci pedangnya.

Warga yang melihat pelaku langsung menghubungi petugas polisi dan menunjukkan lokasi persembunyian pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sekitar pukul 17.00 WIT tersangka ditangkap pihak Kepolisian dan langsung dibawa ke Kantor Polres Pulau Buru untuk dimintai keterangan," ujar Kabag Humas.

Menurut Kabag Humas, pelaku nekat menghabisi FP karena pelaku dendam dengan sikap ibu FP yang tidak mendukung pernikahannya dengan janda kakaknya.

 

Simak video pilihan berikut ini: