Tulungagung - Seorang ibu di Karangrejo melaporkan aksi pencabulan yang menimpa anaknya yang masih SD. Aksi bejat itu terungkap setelah korban menceritakannya pada kakak dan ibunya.
"Kami sudah mendatangi rumah korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 03.00," ungkap Kapolsek Karangrejo AKP Puji Hartanto seperti dikutip laman JawaPos.
Baca Juga
Hingga kini, kasus yang diduga pencabulan tersebut terus didalami polisi. Sebab, setelah melakukan pencabulan pelaku langsung melarikan diri.
Advertisement
Dia mengatakan, dapat laporan sekitar pukul 03.00 WIB Minggu (10/2) saat ibu kandung korban mendatangi polsek karena merasa dirugikan dengan kejadian pencabulan. "Korban masih trauma sehingga belum bisa dimintai keterangan," jelasnya.
Kronologi
Meski pelakunya masih misterius, kronologi pencabulan itu terungkap. Berdasarkan keterangan ibu korban kepada polisi, kronologi dugaan pencabulan diketahui pukul 01.00 WIB setelah korban terbangun dari tidur. Lantas korban mencoba membangunkan kakaknya, DN, untuk memastikan ngompol atau tidak.
"Korban ini ingin membangunkan kakaknya," ungkap Kapolsek Karangrejo AKP Puji Hartanto. Â
Saat DN bangun, bilang ke korban jika diduga ada pria masuk kamarnya. DN pun sempat mendengar ada suara mencurigakan dan langsung menuju kamar ibunya.
"Setelah ke kamar ibunya, mereka mencoba mengejar pria tersebut. Diduga pelaku keluar dari kamar korban yang kondisinya sedang terbuka," ujar pria dengan pangkat dua tiga balok ini.
Setelah tidak berhasil mengejar pelaku, mereka kembali ke rumah. Diduga pelaku masuk melalui lantai dua rumah korban yang belum jadi dan menggunakan jalan tangga masih ditutup asbes. Korban yang masih siswi SD itu lantas memberi tahu ibu dan kakaknya jika celana dalamnya robek.
"Di paha korban ada cairan aneh. Namun keluarga belum bisa memastikan jenis cairannya. Lantas ibu korban memberi tahu ketua RT dan ke polisi," ungkapnya.
Puji mengatakan, dari hasil olah TKP, pihaknya menyita satu buah celana dalam berwarna putih dengan keadaan robek diduga bekas guntingan.
"Korban masih di bawah umur. Kasus tersebut sudah kami serahkan ke unit pelayanan perempuan dan anak (UPPA) Polres Tulungagung," ungkapnya menambahkan.
Baca juga berita JawaPos.com lainnya di sini.
Â
Simak juga videp pilihan berikut ini:
Â