Liputan6.com, Garut - Seorang wanita asal Garut, Jawa Barat tanpa identitas meninggal dunia di dalam bus Primajasa jurusan Garut - Jakarta tanpa sebab. Wanita paruh baya itu meninggal dalam perjalanan dari Jakarta menuju Garut, Selasa, 12 Februari 2019.Â
Kapolsek Tarogong Kidul, Kompol Hermansyah mengatakan, terungkapnya penemuan jenazah penumpang itu, berasal dari laporan kondektur bis, yang menemukan salah seorang penumpangnya dalam keadaan meninggal dunia. "Laporannya sekitar pukul 14.00 siang," ujarnya, Selasa (12/2/2019) malam.Â
Menurut keterangan dari kondektur bus, korban diketahui pertama kali naik bus seorang diri di shelter Pasar Rebo, Jakarta Timur Selasa pagi sekitar pukul 08.30 WIB, dan memilih duduk di jok barisan ke enam sebelah kanan.Â
Advertisement
"Kebetulan kondisi busnya agak kosong jadi dia mengetahui," ujar Herman menirukan keterangan yang disampaikan kondektur bus.
Baca Juga
Selama di perjalanan, penumpang itu tampak biasa dan tidak menunjukkan hal mencurigakan, bahkan hingga perjalanan di sekitar tol Cikampek, kondektur bus sempat melihat korban dalam keadaan terbangun.
Namun, setelah keluar tol Cileunyi, Kabupaten Bandung ia mulai mendapati korban dalam posisi sudah terkulai ke sebelah kiri. Awalnya kondektur menduga, penumpang itu tengah tertidur lelap.
Namun hingga di terminal Guntur, Ciawitali atau batas akhir perjalanan dari Jakarta-Garut, korban tidak juga membuka mata dan masih pada posisi semula. "Nah, akhirnya dibangunkan dan malah terjatuh," kata Herman.
Mendapati penumpang seperti itu, kondektur bus langsung melaporkan ke petugas terminal, termasuk dinas perhubungan. "Kata kondektur yang kita periksa, saat dipegang tangannya sudah dingin," dia menambahkan.
Akhirnya, setelah mendapati laporan itu, anggotanya langsung melakukan cek lapangan dan membawa korban untuk diperiksa dan diautopsi ke RSUD dr. Slamet Garut.
Namun, akibat tidak adanya identitas, hingga kini belum diketahui siapa korban penumpang bus tersebut, sedangkan dalam barang bawaannya, polisi hanya menemukan uang sebesar Rp 600 ribu.Â
"Tadi sempat dicek oleh tim identifikasi untuk memeriksa sidik jari, namun sepertinya wanita ini belum melakukan perekaman e-KTP sehingga datanya tidak muncul," kata dia.
Â
Simak video pilihan berikut ini: