Liputan6.com, Yogyakarta - Patung Spiderman sedang makan di Jalan Suroto Yogyakarta menjadi salah satu penarik program Jogja Heboh 2019. Ketua Panitia Jogja Heboh Gonang Djuliastono mengatakan setidaknya ada 10 patung yang dipamerkan di sepanjang Jalan Suroto Yogyakarta bagian dari Jogja Heboh.
"Pertama atraksi mulai dari seni patung di Suroto di depan Gramedia. Itu kerja sama dengan Asosiasi Pematung, karya mereka bisa dipamerkan. Sebenarnya banyak patungnya tapi tempatnya menyesuaikan," katanya, akhir pekan lalu.
Jogja Heboh yang dilaksanakan mulai dari tanggal 1-28 Februari 2019 ini memiliki dua hal penting yaitu atraksi dan transaksi. Atraksi, menurutnya, yakni berbagai event olahraga seperti Fun Bike dan lari di pinggir pantai.
Advertisement
Baca Juga
"Color run di Glagah dan alun-alun utara, lalu perdagangan khusus eksport seni kriya asli DIY di JEC. Hall A untuk food halal dalam rangka menyosialisasikan makanan halal kan di negara nonmuslim aja punya standar halal food," katanya.
Selain itu, ada juga fashion on the street di Prawirotaman, Batik Fashion Show di Malioboro hingga Sarkem Festival. Sarkem Festival ini menggelar potensi kerajinan di wilayah tersebut.
"Pameran industri di Malioboro Mall, ada kesenian di tiga titik Mangkubumi ada UMKM ada 20 tenda supaya bisa menikmati Mangkubumi," katanya.
Tidak hanya itu, agar menarik wisatawan, hotel-hotel juga memberikan diskon khusus selama bulan Februari 2019. Memang baru sebatas hotel yang menjadi anggota PHRI karena belum semua menjadi anggota PHRI DIY.
"Berapa persen tergantung mereka selama penyelenggaraan Jogja Heboh. Misal ada pengurangan pajak ya 10 persen kita bayar 15 persen," katanya.
Â
Menyambut Bandara Baru Kulon Progo
Adanya atraksi yang dilakukan itu harapannya meningkatkan transaksi di Yogyakarta, tidak hanya di pusat belanja modern tapi juga sampai di pasar tradisonal.
"Harapannya menginap di hotel, belanja di tradisional, dan pusat wisata. Event ini jadi event tahunan kita tujukan untuk nasional dan international dalam menyambut NYIA," katanya.
Jogja Heboh ini digelar dengan berbagai atraksi dan transaksi harapannya di tengah low season ada peningkatan secara ekonomi. Selain itu, lama tinggal di Jogja juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Target kita tidak gampang, persiapan satu setengah bulan ya minimal ada payment yang mengikuti program diskon ini bisa banyak. Jika ikut ini mereka tertarik maka tahun 2020 bisa berpartisipasi menyiapkan agenda untuk khusus Jogja heboh," katanya.
Panitia Jogja Heboh menyiapkan Kutut sebagai ikon acara. Harapannya dengan adanya ikon acara ini maka ada sesuatu yang beda pada tahun ini.
"Mas kutut ikon kalo orang Jogja kan banyak memelihara kutut jadi bisa njawani kan Jogja heboh more than great sale. Ada yang beda pokoknya," katanya.
Gonang berharap adanya Jogja Heboh ini dapat merangkul semua elemen pariwisata, tidak hanya di Kota Yogyakarta, tetapi juga di kota lainnya.
"Jadi kabupaten-kabupaten bisa berpartisipasi lebih banyak kunjungan dilakukan para wisatawan. Kulon Progo, Bantul, dan Jogja, Sleman nanti di taman kuliner ada demo masak," dia menandaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement