Liputan6.com, Jakarta Video hujan lokal teraneh membuat heboh media sosial beberapa hari belakangan ini. Video yang menggambarkan hujan lokal dengan radius tak lebih dari 5 meter itu banyak dibagikan ulang, viral, dan banyak diperbincangkan.
Tidak diketahui persis kapan hujan lokal itu terjadi, namun beberapa informasi menyebut, fenomena alam itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kota Binjai, Sumatera Utara.
Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Raden Inten Lampung, Rahmat Subekti, mengatakan, fenomena hujan lokal jamak terjadi pada masa pancaroba. Namun hujan lokal dengan radius yang sangat sempit merupakan kejadian langka yang tidak setiap saat terjadi.
Advertisement
“Hujan lokal biasanya radius paling kecil 100 meter atau 500 meter,” kata Rahmat saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (20/2/2019) .
Rahmat menjelaskan, proses terjadinya hujan lokal sama sebagaimana proses awan hujan terbentuk pada umumnya. Hanya saja dalam hujan lokal terjadi kandungan uap airnya sudah sangat jenuh atau butiran partikel air yang membentuk awan sudah mencapai batas ambang untuk jatuh menjadi hujan.
“Batas ambang partikel air (droplet) untuk menjadi hujan kalau gak salah ingat sekitar 0,5 mm,” ungkap Rahmat.
Saat ditanya kaitan antara fenomena alam langka ini dengan cuaca ekstrem di suatu kawasan, Rahmat menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan hal tersebut.
“Saya belum bisa menjawab secara pasti, saya tidak memiliki record data meteorologis pada hujan radius sangat sempit itu,” ujar Rahmat.
Namun yang pasti, Rahmat menjelaskan, secara umum hujan lokal dengan radius sangat sempit itu terjadi disebabkan salah satunya oleh bagian dari awan hujan yang lebih luas dan jatuh di tempat lain. Atau kemungkinan kedua adalah memang awannya yang sangat kecil sehingga tidak menandakan apapun kecuali hujan lokal dengan radius sangat sempit itu.
Simak juga video pilihan berikut ini: