Liputan6.com, Aceh - Jalan Imam Bonjol, Aceh tampak padat merayap. Bunyi klakson terdengar bersahutan, sesekali para pengendara saling sapa.
Kerumunan pengendara beriringan menuju titik yang sama. Puluhan pejalan kaki berbusana muslim tampak berarak juga dengan tujuan yang sama.
Mereka hendak mengikuti rateep seuribee atau zikir seribu, sebuah kegiatan berzikir secara berjemaah. Kegiatan ini berpusat di pendopo bupati Aceh Barat, Kampung Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu malam, 23 Februari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Lantunan zikir terdengar mendayu. Iramanya konstan, sesekali menyentak-nyentak. Beberapa pezikir terlihat larut, hanyut dalam untaian kalimat-kalimat zikir.
Tampak pula Bupati Aceh Barat, Ramli, Ms dalam barisan jemaah. Pembawaannya tenang, kakinya duduk bersila, badannya bergera-gerak mengikuti irama zikir.
Sebenarnya, ratep seuribee bukan hal baru di kabupaten kelahiran Teuku Umar. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT), Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Khalidi bersama ribuan pengikutnya hampir setiap bulan melakukan ratep seuribee.
Namun, malam itu, ratep seuribee peruntukannya Pilpres 2019. Ramli, Ms berharap, Pilpres dan Pemilu 17 April mendatang dapat berjalan aman, lancar, dan demokratis.
"Zikir yang kita lakukan ini untuk meminta petunjuk dan bermunajat kepada Allah, agar di Pilres dan Pemilu melahirkan pemimpin terbaik bagi bangsa," Ramli mengatakan itu saat membuka kegiatan, seperti terpantau Liputan6.com, Sabtu malam (24/2/2019).
Seperti kita tahu, Pilpres dan Pemilu melahirkan kubu-kubu. Tidak jarang, kubu-kubu saling tuding, saling klaim, bahkan saling serang. Ramli tidak ingin itu terjadi.
Bagi Ramli, setiap kubu harus menjaga ego masing-masing agar Pilpres dan Pemilu berjalan baik, tanpa perselisihan mewarnai. Setelah Pilpres dan Pemilu nanti, Indonesia tetaplah Indonesia, yang bersatu dalam ruh Bhineka Tunggal Ika.
Saksikan video pilihan berikut ini: