Liputan6.com, Jayapura - Usai bencana banjir di Kota Jayapura dan sekitarnya pada akhir pekan kemarin, PT PLN (Persero) wilayah Papua dan Papua Barat mengklaim tak ada kerusakan pada fasilitas PLN.
Manajer Komunikasi PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Pujiyanto kepada Liputan6.com menuturkan, saat banjir melanda beberapa kawasan, antara lain BTN Organda Abepura, pemukiman penduduk Padangbulan, serta Pasar Regional Youtefa Abepura, aliran listrik sengaja dimatikan, karena tegangan tinggi dan berbahaya.
"Saat surut, sekitar Sabtu sore aliran listrik kembali normal, walaupun sejumlah titik masih mengalami pemadaman. Lampu nyala normal mulai Minggu (24/2/2019). Hingga saat ini petugas kami masih berada sejumlah titik yang menjadi lokasi banjir, untuk antisipasi sejumlah masalah di lapangan,” kata Septian di Kota Jayapura, Senin (25/2/2019).
Advertisement
Septian menambahkan, pada Minggu (24/2/2019) terjadi kabel putus di sekitar daerah Dok Jayapura, namun permasalahan tersebut langsung teratasi.
"Hingga kini, kondisi kelistrikan di Kota Jayapura dan sekitarnya aman, petugas kami juga tak melaporkan adanya tiang listrik yang roboh, termasuk PLTMG Holtekamp dan PLTU Genyem terbebas dari material banjir," ujar Septian.
Penyebab Banjir
Sebelumnya banjir menggenangi sejumlah pemukiman padat penduduk Kota Jayapura. Banjir paling parah terjadi di wilayah Abepura dan Kotaraja. Air yang menggenangi pemukiman padat penduduk mencapai lebih dari 1 meter.
Bahkan Pasar Regional Youtefa yang merupakan pasar terbesar di Kota Jayapura ketinggian air mencapai 2 meter.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menyebutkan, salah satu penyebab banjir banyaknya warga yang masih melanggar peraturan pemerintah, yakni membangun tanpa dilengkapi IMB. Bukan hanya itu saja, banyak warga Kota Jayapura yang masih membuang sampah di bantaran kali.
Data BNPB menyebutkan ada 1.300 kepala keluarga yang terdampak banjir. Walaupun tak ada korban jiwa, warga yang menjadi korban banjir banyak yang mengungsi di rumah keluarga terdekat.
Kepala BPBD Kota Jayapura, Bernard Lamia menyebutkan hingga Minggu masih ada pemukiman warga yang tergenang banjir. "Kami mendirikan posko di BTN Puskopad, karena d isitulah daerah yang paling parah. Kami sudah membagikan perlengkapan mandi dan tidur bagi warga yang menjadi korban banjir," jelasnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement