Sukses

Kain-Kain Nusantara di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta

Jangan lewatkan kain-kain nusantara bersileweran di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Plaza Ambarrukmo Yogyakarta kembali menggelar Jogja Fashion Festival (JFF) 2019 sebagai rangkaian dari perayaan ulang tahun yang ke-13. Perhelatan yang diadakan pada 8 sampai 10 Maret di atrium utama ini menampilkan parade fashion dan mini show dari 71 desainer lokal dan nasional.

Ada enam sesi peragaan busana pada ajang ini. Setiap hari terdapat dua sesi yang dimulai pukul 15.00 WIB dan 18.00 WIB.

Tema kain tradisional masih diangkat dalam ajang fashion bergengsi ini. Tahun ini, kain songket nusantara diusung sebagai high light spesial melalui beberapa koleksi ready to wear dan glamour.

Sejumlah desainer tamu juga akan memamerkan karyanya dalam JFF 2019, seperti Devrico Audi, Purana, Ghea Panggabean, dan Danjyo Hiyoji. Tidak hanya itu, malam puncak JFF juga akan dimeriahkan bintang tamu Via Vallen pada 9 Maret 2019 pukul 20.30 WIB.

"Ghea Panggabean akan menampilkan karyanya yang mengeksplorasi kain khas budaya nusantara," ujar Rina Febria, asisten manager Plaza Ambarrukmo dalam jumpa pers, Rabu (27/2/2019).

Ia menuturkan perhelatan JFF sudah memasuki tahun ketujuh dia bertujuan untuk memberikan ruang kepada para pelaku fashion di Yogyakarta dan nasional.

Bazar fashion dari desainer juga akan meramaikan perhelatan ini mulai 7 sampai 10 Maret 2019 di hall lantai 2 Plaza Ambarrukmo. Sebanyak 14 manekin tematik JFF 2019 karya Ghea Panggabean, Purana Indonesia, dan Danjyo Hiyoji dipersiapkan di lobi timur.

Viva Cosmetic sebagai official make up JFF 2019 juga membawa pesan lewat kehadirannya.

"Lewat acara ini kami mendukung kegiatan fashion di tanah air supaya desainer Indonesia tidak kalah dengan desainer asing," tutur Yusuf Wihanto, Direktur Distribusi Viva Cosmetic.

Viva Cosmetic yang sudah berusia 57 tahun menjadi kosmetik tertua di Indonesia. Ia mengungkapkan produk Indonesia tidak kalah dengan produk asing.

Terbukti, Viva Cosmetic mendapat pujian dari para desainer dunia ketika berpartisipasi dalam sebuah perhelatan fashion di Paris.

"Produk murah bukan berarti murahan, tetapi memasyarakat," ucap Yusuf. 

  Â