Liputan6.com, Malang - Rumah Sakit Syaiful Anwar atau RSSA Malang, Jawa Timur, mengandalkan baterai untuk alat medis dalam melayani pasien. Sebab, pasokan aliran listrik terputus, lantaran gardu listrik meledak siang tadi.
Alat medis yang menggunakan tenaga cadangan dari baterai itu meliputi ventilator, alat cuci darah, dan monitor. Pemulihan seluruh layanan di RSSA Malang masih menunggu perbaikan gardu listrik selesai.
"Itu peralatan penting dan memang sudah di-back up baterai yang mampu bertahan setidaknya 6 jam," kata Direktur RSSA Malang, Restu Kurnia Cahyani di Malang, Rabu (27/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Gardu listrik milik RSSA Malang meledak sekitar pukul 13.00 WIB. Penyebabnya, overheat atau panas berlebih pada kabel panel penyuplai listrik. Meski demikian, penyebab utama kejadian ini masih diselidiki.
"Kabel pada panel itu masih baru, apa penyebab utamanya masih diselidiki. Kami masih menunggu proses pemasangan genset selesai," ujar Restu.
Meledaknya panel listrik itu menyebabkan layanan di ruang paviliun, IGD serta UGD terganggu. Asap yang sempat memenuhi hampir seluruh ruangan memaksa pasien harus dievakuasi keluar. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
"Asap yang masuk ruangan memang mengganggu, karena itu pasien tadi harus dibawa keluar," ucap Restu.
Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. Kuat dugaan korsleting pada panel listrik disebabkan overheat atau panas berlebih pada kabel. Panel maupun trafo itu sendiri sepenuhnya milik RSSA Malang.
"Keterangan dari tim PLN, panel meledak karena overheat. Apakah ada kelalaian atau tidak, masih kami selidiki,” kata Kapolsek Klojen, Komisaris Polisi Budi Harianto.
Kronologi Kejadian
Peristiwa yang terjadi siang tadi ditandai dengan terdengarnya ledakan sampai empat kali. Asap hitam pekat tampak membumbung tinggi, serta masuk ke dalam hampir seluruh ruangan rumah sakit.
"Asap sampai masuk ke dalam rumah saya. Mungkin berlangsung sekitar 15 menit," kata Joko Restiono, seorang warga yang rumahnya tak jauh dari gardu listrik.
Peristiwa itu membuat dokter, perawat, sampai keluarga pasien terkejut dan berhamburan keluar. Pasien pun segera dievakuasi agar tak terdampak asap yang masuk ke ruangan. Mereka menunggu di halaman luar hingga ruangan benar–benar bersih dari asap.
"Saya baru tiba di halaman ruang IGD, mau menjemput ibu. Tapi sudah penuh asap berbau menyengat," kata Yoga Abdulrahman, salah seorang keluarga pasien.
Ruang tunggu luar sudah dipenuhi dokter maupun perawat yang hilir mudik membawa pasien. Peristiwa itu membuat layanan lumpuh sementara, berganti dengan pemandangan proses evakuasi pasien.
Beruntung kebakaran akibat korsleting panel listrik meledak di dalam ruangan berukuran sekitar 3x4 meter itu tak menjalar ke ruang sebelahnya. Tempat di mana transformator (trafo) berkekuatan 2,5 megawatt berada.
Petugas RSSA berusaha memadamkan panel yang terbakar menggunakan alat pemadam api ringan. Upaya mereka tak membuahkan hasil. Api dan asap baru benar-benar padam saat empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan membantu pemadaman.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement