Sukses

Duh, di Cilacap Kotak Suara Kardus Rusak Dimakan Rayap

Kawanan rayap ini terlebih dahulu memakan palet kayu, dan kemudian merembet ke kotak suara kardus.

Liputan6.com, Cilacap - Gonjang-ganjing terus terjadi usai KPU memutuskan penggunaan kotak suara kardus. Sejumlah pihak menilai kotak suara kertas tak aman lantaran tak sekuat kotak suara yang terbuat dari alumunium atau metal.

Prasangka ini lantas ditepis dengan berbagai uji kekuatan dan ketahanan kotak suara kardus. Di Purbalingga, misalnya, Bawaslu bersama dengan KPU setempat menguji kekuatan, mulai dari menduduki hingga menaiki kotak suara.

Hasilnya, kotak suara tak berubah bentuk. Untuk sementara, kekhawatiran keamanan kotak suara kardus bisa diredam.

Namun, kekhawatiran kotak suara kardus rusak masih tetap saja mengemuka. Salah satunya, soal ketahanan kotak suara saat terkena air. Tak memungkiri, distribusi dan penyimpanan logistik pemilu memang menjadi hal krusial di negeri tropis yang kaya hujan dan berkelembapan tinggi.

KPU memastikan bahwa pengiriman hingga penyimpanan logistik pemilu mesti sesuai dengan standar baku. Di antaranya, dengan memastikan gudang bebas bocor.

Tetapi, sebaik apa pun penyimpanan, tetap ada hal-hal yang luput dari perhitungan manusia. Salah satunya di Cilacap, Jawa Tengah. Sejumlah kotak suara rusak dimakan rayap.

Rayap itu justru merembet dari palet atau tatakan kayu yang sedianya digunakan sebagai alas untuk menghindarkan logistik pemilu dari kondisi lembap lantai gudang. Sayangnya, kawanan rayap ini terlebih dahulu memakan palet kayu, dan kemudian merembet ke kotak suara.

"Itu memang ada satu kemasan berisi lima (kotak suara kardus). Kita sudah antisipasinya dengan memberikan antirayap. Tapi memang ada satu palet yang kemakan rayap dan merembet ke kotak suara dalam kemasan," kata Ketua KPU Kabupaten Cilacap Hendi Tri Ujiono, Rabu, 27 Februari 2019.

 

2 dari 2 halaman

Distribusi Logistik Pemilu 2019

Dia menepis tudingan bahwa KPU Cilacap tak menyediakan gudang yang representatif. Namun, ia mengakui bahwa gedung itu cukup tua sehingga lantai dan temboknya mudah lembap.

Petugas gudang KPU Cilacap juga telah menyemprotkan fungisida dan antirayap secara rutin di gudang logistik KPU. Namun, lantaran penuh sesak, logistik pemilu tak bisa digeser untuk memastikan keamanan logistik.

"Satu pak, berisi lima kotak suara. Kayu karena sudah cukup lama, terus kemudian, kita tidak bisa mereposisi karena gudang penuh," dia berkilah.

Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah kotak suara yang rusak, KPU Cilacap mendistribusikan kotak suara ke gudang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan gudang KPU yang lain. Sementara, gudang utama dibersihkan untuk memastikan tak ada lagi rayap atau jamur yang bisa merusak logistik pemilu.

"Kita sudah keluarkan semua, dan mendistribusikan ke gudang-gudang kami di seluruh kabupaten," ucap dia.

Selain lima kotak suara yang rusak akibat dimakan rayap, secara keseluruhan terdapat 60 kotak suara kertas yang rusak akibat berbagai faktor. Faktor utama adalah cacat produksi. Kedua, akibat benturan atau penempatan pada proses distribusi atau penyimpanan.

Sebab itu, KPU Cilacap kembali mengajukan pengiriman kotak suara ke KPU Provinsi yang akan diteruskan ke KPU Pusat bersamaan dengan kekurangan logistik pemilu lainnya.

KPU Cilacap memang masih kekurangan kotak suara kertas sebanyak 140 unit. Kemudian lainnya, KPU juga masih kekurangan bilik suara dan tinta.

"Ya kita masih kekurangan logistik pemilu," ucapnya.

Pada Pemilu 2019, KPU Cilacap menambah jumlah TPS. Semula, berjumlah 5.839 dan kini menjadi 5.869 TPS. Penambahan itu otomatis membuat logistik pemilu bertambah. Khusus kotak suara, Cilacap membutuhkan sebanyak 29 ribu unit lebih.

 

Simak video pilihan berikut ini: