Sukses

Kisah Pilu Keluarga Asal Indramayu Kehilangan Jejak TKI Siti di Yordania

Sudah tujuh tahun keluarga tidak mengetahui kabar Siti lagi.

Liputan6.com, Indramayu - Nasib nahas kembali dialami Siti Lasmini (28), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dari informasi dihimpun, TKI Lasmini diketahui sudah 12 tahun bekerja di Yordania. Namun hingga saat ini, Siti tidak bisa pulang ke kampung halamannya.

Sang majikan diduga kuat menahan Siti Lasmini hingga keluarga di Indramayu tak mengetahui kabar terbarunya.

"Sudah tujuh tahun kami tidak mengetahui kabar Siti lagi," kata Siti Koyimah, adik kandung Siti Lasmini, Minggu (3/3/2019).

Siti diketahui merupakan warga Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Koyimah mengaku komunikasi korban dengan keluarga terakhir terjadi pada Mei 2012.

Hingga saat ini, pihak keluarga merasa kebingungan mencari tahu keberadaan Siti Lasmini.

"Setelah itu sudah tidak ada kabarnya lagi," kata Siti Koyimah.

Koyimah mengatakan, sang kakak di Yordania bekerja pada majikan bernama Abdul Kareem Yusuf Al-Handawy. Sang majikan diketahui beralamat di Amman JO 10800, Yordania.

Lima tahun sejak bekerja, TKI asal Indramayu tersebut diketahui masih sering berkomunikasi dengan keluarga di Indramayu.

2 dari 2 halaman

Palsukan Usia

"Dulu suka kasih kabar sampai suka kirim uang waktu awal kakak saya bekerja dan sekarang tidak lagi justru kami kebingungan," aku dia.

Koyimah mengungkapkan, sang kakak direkrut oleh Agus, sponsor asal Desa Malangsari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Pada Juni 2017 diberangkatkan melalui PT Salha Putri Tunggal yang beralamat di Jl. Otista lll, Kompleks l No. 1, Kebun Nanas Selatan I, Cipinang, Cimpedak, Jakarta Timur.

"Pada saat itu kakak saya usianya baru 16 tahun, tapi oleh pihak perekrut umurnya dituakan menjadi dua puluh dua tahun," ungkap Koyimah.

Koyimah berharap pengaduannya ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu bisa membantu untuk menemukan dan memulangkan Siti Lasmini ke kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat.

"Saya sudah kangen sama kakak apa lagi sekarang tinggal sendirian, sejak putus komunikasi dengan beliau kedua orang tua saya meninggal dunia semua," harap dia.

Ketua SBMI Cabang Indramayu Juwarih menyampaikan, dalam waktu dekat akan meneruskan aduan dari pihak keluarga dengan membuat surat pengaduan ke beberapa kementerian dan instansi pemerintah terkait.

"Setelah data-data sudah lengkap baru kami akan membuat surat pengaduan ke Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, dengan tembusan ke Kemenaker, BNP2TKI dan KBRI Yordania," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: